Indojapan merupakan perusahaan hasil bentukan bersama tiga perusahaan, yakni PT Nippon Steel Trading Co Ltd, PT Adywinsa Dinamika, dan PT Dwijaya Sentosa Abadi. Masing-masig perusahaan itu memiliki 30 persen saham. PT Adywinsa Dinamika, dan PT Dwijaya Sentosa Abadi akan melepas sahamnya ke Nippon dan ke Krakatau Steel dengan harga par. "Jadi sama, kalau 10 saham yang akan diakuisisi dananya sekitar Rp 10 miliar. Keputusannya mungkin minggu depan," tandasnya.
Nantinya saham Indojapan dimiliki Nippon sebesar 80 persen, dan Krakatau Steel sebanyak 20 persen. Dan, pelepasan saham itu sudah ada kesepakatan. Dengan dua nahkoda di Indojapan diharap lebih mudah koordinasi. Indojapan merupakan produsen elemen-elemen baja kendaraan dengan kapasitas produksi 120 ribu ton per tahun.
Di sisi lain, Direktur Utama KRAS Irvan Kamal Hakim mengaku belum ada tawaran resmi untuk menambah saham pada Indojapan. Kalau memang perseroan menerima tawaran itu secara otomatis langsung dilaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Kami belum menerima tawaran itu,” ucap Irvan.
Perseroan membagi dividen tunai sebesar Rp 238,991 miliar atau setara dengan Rp 15 per lembar saham, dari laba bersih 2011 senilai Rp 1,022 triliun. Senilai Rp 5 miliar dari laba bersih dipakai untuk dana program kemitraan. Sebesar Rp 50 miliar digunakan sebagai dana cadangan wajib. Sisanya, sekitar Rp 728,851 miliar sebagai laba ditahan.
Sedang dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) sebesar Rp 627,509 miliar meningkatkan modal kerja. Pematangan lahan JV Krakatau-Posco Rp 423,282 miliar, dan senilai Rp 125 miliar untuk meningkatkan penyertaan modal pada anak perusahaan. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TelkomVision Target 2,5 Juta Pelanggan
Redaktur : Tim Redaksi