Krakatau Steel Tertolong Tol Jakarta–Cikampek

Minggu, 03 September 2017 – 02:19 WIB
Pembangunan jalan tol. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang mampu memangkas kerugian pada semester pertama 2017.

Perusahaan pelat merah itu mengalami rugi bersih USD 56,70 juta.

BACA JUGA: Budi Karya Dorong Percepatan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Api-Api

Pada paruh tahun pertama 2016, KRAS mencatatkan rugi bersih USD 87,55 juta.

Menurunnya kerugian tak lepas dari masifnya proyek-proyek infrastruktur.

BACA JUGA: Menpupr Antisipasi Jalur Pantura Jelang Iduladha

Kinerja itu dicatatkan KRAS meski volume penjualan baja menurun menjadi 841.101 ton gara-gara overhaul pabrik hot strip mills dan liburan Idulfitri.

Perseroan membukukan laba operasi USD 4,45 juta.

BACA JUGA: Inilah Capaian Kinerja Kementerian PUPR selama 2,5 Tahun

Dirut Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi meyakini penjualan hingga akhir tahun ini meningkat.

Hal itu terkait dengan dimulainya proyek tol layang Jakarta–Cikampek II.

Proyek tersebut setidaknya membutuhkan 200 ribu ton baja selama sepuluh bulan ke depan.

Sepanjang Mei hingga Juli, Krakatau Steel telah mengirimkan 14.353 ton produk baja untuk proyek itu.

’’Pasar baja secara berangsur naik. Harga baja lembaran panas (HRC) meningkat dari USD 520 per ton pada Januari 2017 menjadi USD 629 per ton pada akhir Juni 2017,’’ kata Mas Wigrantoro Roes Setiyadi.

Krakatau kini masih menguasai pangsa pasar baja domestik, terutama produk hot-rolled coil dan cold-rolled coil masing-masing 44 dan 28 persen.

Krakatau Steel dan Semen Indonesia juga baru saja mengoperasikan pabrik penggerusan limbah baja (slag grinding plant) milik PT Krakatau Semen Indonesia dengan kapasitas 750 ribu ton semen slag per tahun.

Bahan bakunya adalah limbah pengolahan baja dengan tanur tinggi (blast furnace) milik Krakatau Posco dan Krakatau Steel.

Krakatau Steel melalui anak usaha Krakatau Bandar Samudera juga membangun dermaga berkapasitas bongkar muat 1,3 juta ton per tahun.

Dengan demikian, kapasitas total bongkar muat di KBS meningkat hingga 26,3 juta ton per tahun. (agf/c4/noe)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belanja Infrastruktur Butuh Rp 4.796 Triliun


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler