jpnn.com - SURABAYA - Saat menyangrai kopi secara manual, jika diperhatikan, pasti ada gradasi warna dari tingkat kematangan yang berbeda. Siapa sangka, biji kopi beraneka warna itu bisa digunakan untuk membuat mural. Di atas kanvas berukuran 4,5 x 1,6 meter, 21 kg biji kopi disusun apik membentuk mural bergambar dua orang yang sedang menikmati kopi. Selain itu, terpampang tulisan Everything's Good with Coffee dan gambar rak buku.
Mural unik tersebut terpasang di dinding KVH Coffee Shop yang sedang merayakan hari jadi ke-2.
"Minggu lalu (3/5) waktu launching ada lomba selfie-nya. Salah seorang pengunjung dari Jepang sangat tertarik dengan mural tersebut sampai ingin membawanya pulang. Kalau nggak boleh, dia mau pesan yang seperti ini," ungkap Richard Tjaharyanto, owner KVH.
Sepanjang survei yang dilakukannya, mural di coffee shop-nya itu adalah mural dengan biji kopi terbanyak di Indonesia. Karya tersebut merupakan hasil duet seniman mural Edwin Fernando dan Devlin Putra. Awalnya mereka hanya ditantang mengisi dinding kosong. Keduanya berniat membuat mural dengan cat seperti biasanya. Namun, karena sang owner gila kopi, mereka pun mengajukan konsep mural biji kopi. "Ternyata disetujui dan didukung banget," ungkap Edwin.
Richard membantu riset tentang keawetan biji kopi bila digunakan sebagai dekorasi dalam ruang. Dia juga menyumbangkan ilmu cara menyangrai biji kopi untuk menghasilkan warna yang diinginkan Edwin dan Devlin. "Tantangannya membuat warna yang konsisten. Teknik sangrainya bermacam-macam, nggak bisa pakai mesin semua. Saya bisa menghasilkan empat jenis warna, sisanya mereka," jelas Richard.
Edwin dan Devlin harus menyangrai untuk membuat warna hitam dan cokelat tua karena mesin punya batasan otomatis untuk tidak menghasilkan biji kopi gosong. Total ada enam tone warna cokelat hingga hitam yang dipakai.
Meski bukan penggagas mural dengan biji kopi yang pertama di Indonesia, dua lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ciputra tersebut optimistis mural mereka adalah yang pertama memiliki kombinasi pewarnaan. "Biasanya kan satu tone dipakai untuk membuat suatu bentuk. Kalau kami, ini full kanvas diisi gambar," kata Davlin.
Dengan gradasi warna kopi, mereka bisa membentuk detail-detail gambar. Misalnya, motif dinding, corak baju, detail buku, hingga kontras warna tulisan. Edwin dan Devlin juga bermain dengan tekstur biji. Untuk membentuk permukaan yang mengkilat dan penuh, mereka menempatkan sisi cembung biji kopi.
Untuk membuat efek garis pada rambut atau corak, mereka membalik biji pada sisi yang punya gurat garis di tengah. "Supaya pilihannya beragam, kami pakai kopi arabika dan robusta," jelas Edwin. (puz/c7/ayi)
BACA JUGA: Yuk Menyendiri Dulu! Ini Gunanya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ladies, Terlalu Kurus Ternyata Bahaya, Ini Penjelasannya
Redaktur : Tim Redaksi