Kredit Macet Tembus Rp 2,4 Triliun

Jumat, 17 Juni 2016 – 10:52 WIB
BI. Foto: JPNN

jpnn.com - GORONTALO  - Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Gorontalo memaparkan, meski ada penurunan, Non Performing Loans (NPL) atau kredit macet perbankan belum bisa stabil alias tidak sehat.

Rasio NPL sektor perdagangan sudah melewati batas aman yang ditentukan, yakni mencapai Rp 2,477 triliun per Maret 2016.  Tercatat pada Januari lalu, NPL mencapai 3,78 persen.

BACA JUGA: Terminal 3 Dioperasikan Setelah Lebaran, Asal...

Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan Januari tahun sebelumnya yang hanya berkisar 3,39 persen. Kemudian pada Februari 2016, NPL naik 0,20 persen menjadi 3,98 persen.

Di bulan yang sama, pada2015 NPL juga melonjak tajam, namun lebih rendah dibandingkan 2016, yakni 3,89 persen. Dan data terakhir pada Maret 2016 kemarin, NPL turun kembali pada posisi 3,83 persen.

BACA JUGA: Lebaran, Mandiri Siapkan Rp 25,4 Triliun

Sedangkan pada tahun 2015 di bulan yang sama, persentasinya tidak jauh berbeda, yakni 3,77 persen. Angka ini jelas masih jauh dari standar normalisasi NPL. "Ini sangat tidak sehat. Normalnya kira-kira NPL kita kalau berada di angka dua hingga 3,0," papar Unggul Priatna.

Adapun sejumlah sektor yang memicu peningkatan NPL, di antaranya sektor pertanian, industri pengolahan, konstruksi, pedagangan, jasa sosial masyarakat, dan sektor lain-lain. (rg-63/jos/jpnn)

BACA JUGA: Sepanjang 2015, Citilink Raih Laba Rp 65 miliar

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengoperasian Terminal 3 Ditunda, Ini Hasil Uji Coba Kemenhub


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler