jpnn.com - jpnn.com - Gagasan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pembebasan pembayaran uang muka atau disebut down payment (DP) dalam pembelian rumah akan menyasar pada kampung-kampung kumuh di Jakarta.
Menurut Anies, insentif dibebaskannya biaya DP tersebut untuk memudahkan masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah dapat memiliki rumah.
BACA JUGA: Wajar Jika Publik Tetap Pilih yang Sudah Berpengalaman
"Justru rumah-rumah kampung banyak orang yang tidak punya. Hanya sewa, padahal di kampung," kata Anies saat berkampanye di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (28/1).
Terkait pembelian rumah tanpa DP itu, Anies pun berencana akan menggandeng Bank DKI mengenai skema pembiayaan sampai pada proses pembeliannya. Itu ia terapkan karena Bank DKI merupakan badan usaha yang mayoritas sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI.
BACA JUGA: Anies: Maturnuwun Pak Djono
"Satu sisi Bank DKI punya usaha jadi lebih banyak. Yang kedua warga juga lebih diuntungkan karena bisa dapat (rumah)," katanya.
Meski demikian, tanpa DP ini bukan tanpa syarat. Dengan dilibatkannya Bank DKI, calon pembeli yang ingin mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) harus mengajukan diri sebagai nasabah dengan total tabungan minimal 10 persen dari harga rumah yang diajukan.
BACA JUGA: Duh, Jadi Pak Ahok Salah Informasi Nih?
"Anda harus menabung selama 6 bulan yang nilainya 10 persen dari nilai rumahnya. Jadi dengan cara begitu, maka itu cukup dihitung sebagai pengganti DP," katanya. (prs/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh, Mpok Sylvi untuk Bertanya Saja Kesulitan
Redaktur : Tim Redaksi