JAKARTA – Masih rendahnya rasio elektrifikasi di Indonesia membuat proyek infrastruktur di sektor kelistrikan terus digenjotBank pun kian serius mengincar sektor listrik sebagai target penyaluran kredit
BACA JUGA: Stok Ikan Berkurang, KKP Terapkan Revitalisasi Tangkap
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengatakan, keseriusan perbankan mengucurkan kredit ke sektor listrik terlihat dari terus naiknya nilai kredit
Menurut Riswinandi, sepanjang empat tahun terakhir, pada periode 2007–2010, pertumbuhan kredit sektor listrik yang oleh Bank Indonesia (BI) dikelompokkan sektor listrik, gas, dan air, memang tumbuh signifikan
BACA JUGA: Pemda Diminta Serius Kembangkan Minapolitan
"Rata-rata naik 30,47 persen," katanyaDalam beberapa tahun ke depan, lanjut dia, sektor listrik masih menjadi incaran perbankan
BACA JUGA: Fujitsu Tambah 10 Produk Baru
Sebab, hingga 2019 Indonesia membutuhkan investasi USD 97,1 miliar atau sekitar Rp 870 triliun (kurs Rp 9.000 per USD)"Itu digunakan untuk membangun pembangkit, transmisi, dan distribusi," terangnyaRinciannya, pembangunan proyek pembangkit tenaga listrik bakal menyedot dana hingga USD 70,6 miliar, jaringan transmisi USD 15,1 miliar, dan proyek jaringan distribusi USD 11,3 miliarSedangkan untuk infrastruktur secara keseluruhan, hingga akhir 2010 Bank Mandiri tercatat menyalurkan kredit hingga Rp 33,21 triliunAngka itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode yang sama 2009 yang tercatat Rp 28,4 triliun.
Dia menyebutkan, dari total penyaluran kredit infrastruktur tersebut, Rp 15,78 triliun disalurkan ke sektor transportasi dan komunikasi, Rp 11,23 triliun ke sektor konstruksi, dan Rp 6,20 triliun digunakan untuk membiayai pengembangan infrastruktur kelistrikan, gas, dan air(owi/c4/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Ditantang Bikin Proyek Baru
Redaktur : Tim Redaksi