jpnn.com - SURABAYA - Misi perdamaian dunia ke Lebanon yang diemban Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-E resmi berakhir kemarin (11/12). Berakhirnya misi ditandai kepulangan pasukan yang mengamankan perairan Timur Tengah dengan KRI Diponegoro.
Sebanyak 100 personel yang tiba di dermaga Ujung, markas Koarmatim disambut hangat. Mereka meninggalkan tanah air selama sembilan bulan sejak bertolak 5 Maret 2013.
Setelah kapal sandar sekitar pukul 10.00, Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan sekaligus komandan satgas menuruni anak tangga kapal. Dia melapor ke Panglima Armatim Laksda TNI Agung Pramono yang berdiri di tepi dermaga.
BACA JUGA: Perjelas Masa Tugas Polisi di KPK
Kalungan bunga diberikan Ketua Daerah Jalasenastri Armada Timur Yus Agung Pramono. Suara applous terdengar ketika Hersan memeluk sang istri yang ditinggal sekitar 260 hari.
Tangis haru keluarga prajurit spontan pecah ketika para personel lain yang berstatus kepala keluarga mendatangi anak dan istrinya. Suasana hujan tidak menyurutkan antusiasme mereka berkangen-kangenan di dermaga. Termasuk Agung yang rela seragam dorengnya basah.
"Silakan kembali bersama keluarga. Hati-hati dalam perjalanan dan jangan berlebihan merayakan suka cita ini," pesan perwira tinggi dua bintang itu.
Apresiasi lain diberikan komando utama AL terbesar di Indonesia timur itu. Terutama kepada keluarga personel satgas yang ditinggal meninggal orang tua. Tercatat ada delapan anggota yang berduka dipanggil ke panggung gedung Panti Tjahaja Armada untuk menerima santunan duka. Begitu pula dengan enam istri prajurit yang melahirkan ketika suami sedang bertugas. Mereka mendapat bingkisan dengan wajah berseri.
Misi perdamaian dunia ke Lebanon bagi kapal bernomor lambung 365 yang kedua setelah 2009. Kapal kelas SIGMA (ship integrated geometrical modularity approach) itu mengemban amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB.
BACA JUGA: Benhan Minta Misbakhun Adukan Tempo
Yakni membantu Angkatan Bersenjata Lebanon mencegah masuknya pasokan senjata dan material ilegal. Kemudian, meningkatkan kemampuan AL Lebanon menegakkan kedaulatan wilayah perairan.
Berbagai penghargaan diperoleh kru kapal yang masuk jajaran organik Satuan Kapal Eskorta Armatim tersebut. Di antaranya, Certificate of Appreciation dari Force Commander United Nations Interim Force in Lebanon, Outstanding Performance dari Maritime Task Force Commander, United Nations Medale dari PBB, dan dari pemerintah Lebanon berupa Valour Medal.
Agung menambahkan, pihaknya sedang menyiapkan KRI Frans Kaisiepo 367 sebagai pengganti KRI Diponegoro. Personelnya sedang diseleksi Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Mabes TNI. "Mereka dijadwalkan berangkat awal Maret 2014," imbuh tentara asal Malang itu. (sep)
BACA JUGA: Mahfud Digadang Jadi Cawapres Ical, PKB Tak Rela
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Tana Merah Belajar Budidaya Ayam Kampung
Redaktur : Tim Redaksi