jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak dua kapal perang Republik Indonesia (KRI), yakni KRI Malahayati-362 dan KRI Fatahillah-361, akan segera memperkuat Komando Armada III yang bermarkas di Sorong, Papua Barat Daya. KRI Malahayati dan KRI Fatahilah, yang keduanya berjenis korvet, akan dialihbinakan dari Koarmada II ke Koarmada III.
Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto mengakui untuk Koarmada III jumlah KRI, kapal patroli keamanan laut (patkamla), dan juga kapal TNI Angkatan Laut (KAL), masih terbatas. Oleh karena itu, dalam waktu dekat akan dilaksanakan dispersi (alih bina) dua KRI dari Koarmada II ke Koarmada III.
BACA JUGA: TNI AL dan Angkatan Laut Filipina Kerahkan Kapal Perang, Ada Apa?
"(Keduanya) ini tipenya korvet, yaitu KRI Malahayati dan KRI Fatahillah," kata selepas memimpin serah terima jabatan Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi di Markas Koarmada RI, Jakarta, Jumat (19/5).
Tidak hanya itu, dua kapal perang tipe kapal rudal cepat (KRC) buatan PT PAL, yaitu KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626, juga kemungkinan akan dispersi ke Koarmada III. "Insyaallah dalam waktu dekat akan digeser ke Armada III, memperkuat jajaran di Armada III," kata Laksdya Herru.
BACA JUGA: Respons Warga Seusai Ikut Mudik Gratis dengan Kapal Perang TNI AL
Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/5), secara resmi menamakan dua kapal rudal cepat 60 meter buatan PT PAL Indonesia, yaitu KRC ke-5 dan KRC ke-6, sebagai KRI Kapak-625 dan KRI Panah-626.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod pada acara pemberian nama kapal di Surabaya menyampaikan dua kapal rudal cepat itu telah sukses melewati tes berlayar di laut (sea acceptance test/SAT). Hasilnya, dua kapal itu dapat berlayar dengan rata-rata kecepatannya melebihi yang ditargetkan dalam kontrak.
BACA JUGA: TNI AL Menyiagakan 4 Kapal Perang di Laut Natuna Utara, KSAL Bilang Begini
"Ini tentu menjadi bukti bahwa dari sisi desain, performa, dan stabilitas tidak ditemukan masalah berarti. Pencapaian ini menjadi wujud improvement terhadap varian KCR 60 meter," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi