KRI REM-331 Milik TNI AL Kembali Mengharumkan Nama Indonesia di Kancah Dunia

Selasa, 09 Juli 2024 – 17:45 WIB
KRI Raden Eddy Martadinata (KRI REM-331), kapal kelas Perusak Kawal Rudal (PKR) yang merupakan salah satu kapal tercanggih dengan kemampuan Ocean Going milik TNI AL tiba di Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat. Foto: Dispenal

jpnn.com, JAKARTA - KRI Raden Eddy Martadinata (KRI REM-331), kapal kelas Perusak Kawal Rudal (PKR) yang merupakan salah satu kapal tercanggih dengan kemampuan Ocean Going milik TNI Angkatan Laut telah tiba di Pearl Harbour, Hawaii, Amerika Serikat.

Kapal ini berpartisipasi dalam Latihan Bersama Rim of Pacific (RIMPAC) tahun 2024 yang akan berlangsung dari 26 Juni 2024 hingga 2 Agustus 2024.

BACA JUGA: Prajurit TNI AL Ini Jadi Lulusan Terbaik pada Program Pendidikan Magister di AS

Komandan satuan tugas (Dansatgas) Latma RIMPAC 2024 Kolonel Laut (P) Adam Tjahja S bersama 183 anak buah kapal (ABK), prajurit Kopaska dan Marinir berhasil mengarungi Samudra Pasifik dengan rute Surabaya-Bitung-Guam-Hawaii.

Keberhasilan Internasional PKR

BACA JUGA: TNI AL Amankan 42 Pekerja Migran Indonesia Nonprosedural dari Malaysia

Sebagaimana pendahulunya, korvet SIGMA, keberadaan PKR diakui secara internasional.

Terkini, KRI REM 331 terlibat dalam RIMPAC 2024 di Hawaii setelah menggelar latihan bersama AL Brunei Darussalam sebagai persiapan.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kabar Duka Datang, TNI AL Bergerak Cepat Mengevakuasi Korban Kecelakaan Laut

“Partisipasi KRI REM-331 dalam RIMPAC adalah bukti nyata dari kemampuan dan dedikasi tim dalam misi internasional ini,” ujar Patrick van der Heiden, Commercial Manager Damen Naval.

Pada tahun 2018, KRI REM berpartisipasi dalam RIMPAC bersama 27 negara lainnya dan pada tahun 2022, turut serta dalam Multilateral Naval Exercise Milan di Vusakhapatnam, India.

Tahun yang sama, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, kelas PKR lainnya juga mengikuti Latma RIMPAC 2022,” ujar Patrick.

Pada September-Oktober 2022, KRI REM ikut serta dalam latihan multilateral Kakadu bersama Angkatan Laut Australia yang melibatkan 34 negara.

Pada November 2022, KRI REM dan tiga korvet SIGMA menjaga KTT G-20 di Bali.

Pada latihan Multinasional AMAN 2023 di Pakistan, Indonesia kembali mengirim KRI REM.

KRI REM juga mengikuti Multilateral Komodo 2023 di Indonesia dengan 36 negara peserta.

Perusak Kawal Rudal: Kolaborasi PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding.

Proyek ini merupakan tonggak bersejarah bagi PT PAL dalam membangun PKR 105 meter melalui kolaborasi dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding.

“Kerja sama ini memperkuat kemampuan PT PAL dalam memproduksi kapal perang dengan teknologi tinggi,” ujar Patrick van der Heiden.

“Pelatihan dan alih teknologi (ToT) dalam proyek ini mencakup desain, pengadaan, manajemen proyek, hingga produksi, baik di dalam maupun luar negeri. Sebanyak 280 personil dilatih untuk membangun modul-modul PKR di PT PAL dan Belanda,” imbuh Patrick.

PKR pertama diselesaikan pada akhir 2016 dan diserahkan kepada TNI AL pada April 2017 dengan status On-Budget, On-Time, dan On-Right Quality.

Namun, roadmap pembangunan PKR ketiga dan keempat tertunda karena alasan politis.

Meskipun demikian, PT PAL telah siap secara infrastruktur dan desain untuk melanjutkan proyek ini.

Masa Depan dan Teknologi Modular

SIGMA mengadopsi pendekatan Ship Integrated Geometrical Modularity Approach yang memungkinkan pembangunan kapal lebih cepat dan akurat.

Teknologi modular ini memungkinkan pengujian sebagian modul sebelum digabungkan menjadi satu.

“Metode ini mempercepat proses pembangunan kapal dengan presisi tinggi,” ujar Patrick van der Heiden.

Transfer teknologi ini telah membekali PT PAL dengan metode pembangunan baru yang efisien.

Dengan pengalaman membangun PKR pertama dan kedua, PT PAL siap menghadapi tantangan membangun kapal perang yang lebih besar di masa mendatang.

KRI REM-331 dan kelas PKR lainnya menunjukkan kemampuan TNI AL di panggung internasional.

Kolaborasi PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding telah memperkuat industri pertahanan Indonesia membangun kapal dengan teknologi canggih, dan memastikan ketepatan waktu serta kualitas tinggi.

Pada sisi lain, PKR 10514 ini merupakan cikal bakal untuk Future Frigate Indonesia (FFI) yang merupakan kelas Heavy Frigate Destroyer dengan code name OMEGA.

Berbicara mengenai heavy frigate Omega Class, saat ini kelas ini sedang dalam proses pembangunan untuk Angkatan Laut Jerman, sebelumnya 4 fregat akan dibangun Damen Naval untuk Angkatan Laut Jerman dengan nama Fregat F126, yang saat ini sudah memasuki tahapan Keel Laying.

Namun, belakangan terkonfirmasi bahwa Jerman ingin menambah 2 unit lagi fregat F126 sehingga secara total Jerman akan mendapatkan 6 unit fregat F126 dengan Panjang 166 meter, lebar 21 meter dan memiliki bobot 10.000 ton.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler