jpnn.com, PONTIANAK - Sudah sejak beberapa hari lalu, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Todak-631 telah bersandar di Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalbar.
KRI yang dikomandani Letkol Laut (P) Dian Wahyudi A.W, S.T, M.Tr. Hanla ini merupakan salah satu unsur Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkat Koarmabar) sebagai kapal perang anti kapal permukaan.
BACA JUGA: Presiden: Jangan Pernah Lelah Bekerja di Ladang Tuhan
Tujuan kapal buatan anak bangsa oleh PT PAL Indonesia ini merapat ke Kalbar untuk melaksanakan Operasi Lintas Laut wilayah Barat dan pengamanan unsur laut dalam rangka kunjungan kerja Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Kota Pontianak, sejak Kamis (28/12) kemarin.
Dinas Penerangan (Kadispen) Lantamal XII Pontianak, Mayor Laut (E) Irawan TB menerangkan, KRI Todak-631 merupakan kapal pertama dalam seri FPB-57 Nav V untuk TNI Angkatan Laut. Diluncurkan dari galangan pada tahun 1999 dan masuk ke jajaran Armada TNI AL pada tahun 2000.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Hadiri Perayaan Natal Bersama di Pontianak
KRI Todak-631 memiliki bobot pada muatan penuh 445 ton. Dengan dimensi 58,10 m x 7,62 m x 2,85 m. Memiliki 2 mesin diesel, 2 shaft yang menghasilkan 8,850 shp. Tenaga ini sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 27 knot.
Selain itu, dilengkapi 2 rudal permukaan C 802 dengan jangkauan maksimal sekitar 130 Km, Meriam Bofors SAK 57/70 berkaliber 57 mm dengan kecepatan tembakan 200 rpm, jangkauan 17 Km untuk target permukaan dan udara dengan pemandu tembakan Signal LIROD Mk.
BACA JUGA: Seminggu Tak Keluar dari Kamar, Ternyata Meninggal Dunia
Kemudian Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40 mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm, jangkauan 12 Km untuk target permukaan serta udara.
Juga ada Kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20 mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm, jangkauan 2 Km untuk target udara.
"Tujuan kedatangan KRI ini untuk melaksanakan Operasi Lintas Laut wilayah Barat dan juga untuk pengamanan unsur laut dalam rangka kunjungan kerja Presiden Joko Widodo beserta rombongan ke Pontianak," jelas Irawan kepada sejumlah wartawan, Kamis (28/12).
Ia melanjutkan, dukungan pengamanan ini juga melibatkan Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal XII Pontianak. Dimana Komandan Satkamla, Mayor Laut (P) Thomas Riyanto (Han) menurunkan KAL Lemukutan II-12-15, Patkamla Kapal Motor Cepat (KMC) dan Patkamla Sea Reader II-12-30.
“KAL Lemukutan II-12-15 ini merupakan kapal yang bertugas melaksanakan operasi keamanan laut terbatas dan memperkuat pengamanan di sekitar perairan Kalbar di bawah jajaran wilayah kerja Lantamal XII Pontianak," ujar Irawan.
Ia menjelaskan, KAL Lemukutan II-12-15 yang dikomandani Kapten Laut (P) Dharmansyah merupakan buatan anak bangsa, dari Tesco Indomaritim.
Memiliki panjang 28 meter dan lebar 5,85 meter. Kecepatan maksimum 28 knot, daya tahan hingga 648 Nm (36 jam pada kecepatan 18 knot). Dan memiliki 15 personel.
"Akan sangat mudah bergerak cepat mengejar dan menghalau musuh di sekitaran perairan wilayah operasi Lantamal XII Pontianak," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam rangka menjalankan tugas pokok TNI AL di bidang pertahanan, serta menegakkan hukum dan menjaga keamanan wilayah laut yuridiksi nasional, Lantamal XII Pontianak menerjunkan tim Western Fleet Quick Response (WFQR).
“WFQR adalah pasukan yang melaksanakan operasi penindakan insiden laut di wilayah kerja Lantamal XII Pontianak secara cepat. Apalagi dilengkapi dengan peralatan yang canggih ini, maka ereka akan cepat bergerak mengejar dan menghalau musuh,” jelasnya.
Keberadaan tim WFQR, kata Irawan, telah banyak membantu dalam menekan tingkat pelanggaran yang ada di laut. Seperti di Selat Malaka, Selat Philips dan Laut Cina Selatan khususnya di perairan Kalbar.
Dalam melaksanakan tugasnya, tim WFQR dapat menjaga stabilitas keamanan, sehingga berdampak pada menurunnya tindak kejahatan seperti perompakan dan penyelundupan jalur laut. (oxa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengin Beli Rokok, Andi Nekat Berbuat Jahat
Redaktur & Reporter : Soetomo