jpnn.com - jpnn.com - Tingkat kriminalitas yang masih tinggi dan kesadaran masyarakat terkait keamanan hunian yang kian baik mendongkrak pangsa pasar bisnis security.
Ketua Umum Asosiasi Industri Sistem Keamanan Indonesia (Aiskindo) Steafanus Ronald Juanto mengatakan, pasar industri ini mencakup CCTV, alarm, maupun access control.
BACA JUGA: Sandiaga: Kos-kosan Harus Dipasangi Banyak CCTV
’’Pasar CCTV mencapai Rp 2 triliun setiap tahun bisa. Permintaanya pun bisa tumbuh double digit,’’ kata Steafanus, Jumat (13/1).
Pasar CCTV mulai berkembang di Indonesia setelah kejadian bom Bali I.
BACA JUGA: CCTV Bakal Disebar Hingga Kecamatan
Permintaannya pun berkembang pesat dengan maraknya penggunaan smartphone di Indonesia pada 2007.
’’Kebutuhan akan sistem keamanan pun mulai bergeser, yang awalnya didominasi oleh sektor korporasi sekarang pasar sektor ritel juga berkembang. Bahkan, secara kontribusi imbang,’’ terangnya.
Dewan Penasihat Aiskindo Darwin Lestari menambahkan, edukasi terhadap kesadaran tentang sistem keamanan di Indonesia perlu ditingkatkan.
Sebab, banyak kasus perampokan yang tidak bisa hanya mengandalkan petugas satpam.
’’Seperti sebelum kasus bom Bali I, korporasi masih mengandalkan petugas satpam untuk keamanan. Setelah itu, kesadaran penggunaan CCTV menjadi tinggi,” ujarnya.
Apalagi, mulai ada pergeseran pola pikir dari produk sistem keamanan cukup mahal dan hanya digunakan oleh bidang tertentu menjadi sebuah kebutuhan.
Sayangnya, pasar sistem keamanan yang cukup besar itu belum diimbangi kesiapan industri di dalam negeri. (vir/c4/sof)
Redaktur & Reporter : Ragil