Krisis Daging Ayam Segar Dikeluhkan

Rabu, 11 Juli 2012 – 13:29 WIB
SAMPIT – Jelang Ramadan, krisis ketersediaan daging ayam segar terjadi di Kota Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah. Akibatnya, harga daging ayam segar melambung. Saat ini harga ayam potong sudah mencapai Rp40 ribu per kilogram dan merupakan rekor terbaru harga tertinggi selama ini. Padahal, sebelumnya hanya dipatok seharga Rp25 ribu. Dikhawatirkan harga akan terus mengingat permintaan meningkat menjelang Ramadan.

Pantuan Radar Sampit (JPNN Grup) di sejumlah pasar yang ada di dalam Kota Sampit Selasa (10/7), harga ayam ras atau broiler Rp40 ribu per kilogram. Tidak hanya ayam ras, kenaikan harga juga terjadi pada ayam kampung yang saat ini sudah dijual Rp65 ribu per kilogram.

Kondisi ini juga dikeluhkan oleh pihak Asosisasi Peternak Unggas Rakyat (APUR) Kabupaten Kotim. Ketua APUT Kotim, Jefri saat dibincangi kemarin menuturkan, harga ayam, khususnya broiler diprediksi akan terus mengalami kenaikan, melebihi harga saat ini terutama di bulan puasa dan mendekati Hari Raya Idul Fitri nanti.

“Kenaikan harga ini sungguh luar biasa dan bisa dibilang sebuah rekor tertinggi untuk harga ayam di Kabupaten Kotawaringiun Timur, terutama semenjak saya jadi peternak ayam, mulai tahun 2000 lalu,” ungkap Jefri kepada Radar Sampit.

Menurutnya, melonjaknya harga ayam ini faktor utamanya adalah minimnya jumlah produksi ayam, termasuk pasokan yang datang dari luar Kotim, baik dari Palangka Raya maupun dari Banjarmasin. Menurutnya, kondisi ini merupakan fenomena yang sangat jarang terjadi, karena stok ayam broiler di Kotim, Palangkaraya dan Banjarmasin secara bersamaan mengalami kekurangan, akibat melonjaknya permintaan.

Untuk di Kotim sendiri, dikatakannya, para peternak pun kewalahan untuk mengatasi tingginya permintaan. Bahkan, ada peternak yang nekat menjual ayam yang belum sampai usia dan berat badan untuk dipanen.

Biasanya, ayam akan dipanen atau dijual ketika sudah berusia 40 hari dengan berat sekitar 2,1 kilogram pe ekor. Namun ketika permintaan tinggi saat ini, ada peternak yang berani melepas dengan usia ayam masih 35- hingga 39 hari dan berat masih sekitar 1,5 kilogram.

“Harga beli di kandang saat ini sekitar Rp 22 ribu per kilogram dan itu pun rata-ratra ayamnya masih di bawah usia seharusnya untuk dipanen. Pada saat harga turun, akibat produksi melimpah dan permintaan tetap, harga bahkan bisa anjlok sampai Rp 13 ribu per kilogram di kandang,” tandas Jefri.

Terbatasnya produksi  ayam broiler ini juga dikarenakan para peternak terlambat untuk melakukan pembibitan akibat adanya wabah penyakit yang menyebabkan kematian ayam secara massal beberapa waktu lalu. Kondisi diperparah dengan harga bibit ayam yang juga mengalami kenaikan dari sekitar Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu per box, saat ini menjadi Rp 600 per box dengan isi 100 ekor bibit.
 
Jefri memprediksi, krisis ayam ini akan terjadi puncaknya pada saat lebaran nanti. Kemudian setelah itu, diperkirakan harga ayam akan kembali turun, seiring kembali normalnya permintaan. Begitu juga dengan jumlah produksi diperkirakan akan mengalami overload. (gus/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Puasa, Harga Sembako Meroket

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler