Krisis Ekonomi Global Berimbas ke Kinerja Ekspor Toyota

Senin, 20 Januari 2020 – 18:28 WIB
Kegiatan ekspor mobil. Foto: TMINN

jpnn.com, JAKARTA - Sepanjang 2019, ekspor kendaraan utuh (Complete Built Up/CBU) bermerek Toyota, mencatatkan capaian tertinggi selama 5 tahun terakhir, yaitu 208.500 unit, naik tipis berbanding volume ekspor tahun sebelumnya hanya 206.500 unit.

Dengan demikian, ekspor otomotif masih menorehkan performa positif pada 2019, di tengah guncangan krisis ekonomi global.

BACA JUGA: Toyota Bakal Luncurkan Generasi Baru Land Cruiser Tahun Ini

Performa ekspor teraebut, disokong oleh model SUV Fortuner dan Rush masing-masing sebesar 45.300 unit dan 50.300 unit.

Model sedan Vios turut mendukung capaian positif ekspor CBU bermerek Toyota dengan volume 31.000 unit.

BACA JUGA: Membaca Potensi Perselingkuhan Nissan dan Honda

Dari segmen MPV, model-model andalan seperti Kijang Innova dan Avanza berhasil dikapalkan ke mancanegara dengan volume masing-masing 5.300 unit dan 28.900 unit.

Adapun model LCGC, Agya juga ambil bagian dengan menyumbangkan volume ekspor 27.800 unit. Sedangkan model Toyota Yaris, Sienta, dan Town Ace/Lite Ace melengkapi dengan total volume 19.900 unit.

Selain itu, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), juga mengekspor kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 45.400 unit, mesin bensin dan etanol dengan tipe TR dan NR dengan total 123.600 unit, serta komponen kendaraan 94,2 juta unit.

Produk ekspor Toyota telah merambah lebih dari 80 negara tujuan di kawasan Asia-Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika dan Karibia.

“Mempertahankan serta meningkatkan performa ekspor merupakan hal yang tidak mudah karena menyangkut banyak faktor seperti daya saing baik daya saing produk, infrastruktur pendukung hingga regulasi,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler