Krisis Ekonomi, Tingkat Pengangguran Uni Eropa Makin Parah

Rabu, 03 April 2013 – 12:01 WIB
LONDON - Tingkat pengangguran di 17 negara-negara zona Euro meningkat hingga 12 persen bulan lalu. Kondisi ini merupakan yang tertinggi sejak mata uang tunggal diperkenalkan pada 1999.

Ketika negara-negara non-euro disertakan, tingkat pengangguran keseluruhan di Uni Eropa bertengger di angka 10.9 persen.

Zona Euro sendiri meliputi Austria, Belgia, Siprus, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Malta, Belanda, Portugal, Slowakia, Slovenia dan Spanyol.

Menurut RTE (2/4), statistik bulanan dari Badan Statistik Eurostat Uni Eropa , menunjukkan jumlah orang yang tidak punya pekerjaan meningkat sekitar 33 ribu orang bulan lalu. Hal ini setara dengan total sekitar 19.07 juta orang menjadi pengangguran.

Khusus di Irlandia naik hingga 14,2 persen, turun dari sebelumnya sebanyak15,1 persen pada Februari tahun lalu, namun terjebak pada tingkat yang sama sejak Desember silam.

Tingkat pengangguran tertinggi tercatat di Spanyol dan Yunani yang mencapai 26 persen. Sementara pengangguran terendah tercatat di Austria 4,8 persen dan Jerman 5.4 persen.

Sebelumnya, Perdana Menteri Luxembourg Jean-Claude Juncker memperingatkan kemungkinan meletusnya revolusi sosial di negara-negara anggota Uni Eropa. Kalangan pemuda di Zona Euro merupakan pihak yang paling terpengaruh akibat eskalasi angka pengangguran. Bahkan di negara seperti Austria dan Jerman di mana angka penganggurannya rendah, para pemuda merupakan kelompok mayoritas menjadi pengangguran. Hal ini menunjukkan bahwa negara tersebut tengah bergulat dengan kendala ekonomi berat. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tawarkan Jasa Gigolo, Pria Dubai Diganjar Penjara

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler