Krisis Ekonomi, Warga Israel Memilih Donasi Sperma untuk Bertahan Hidup

Selasa, 28 Juli 2020 – 20:01 WIB
Ilustrasi pria. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, TEL AVIV - Bank sperma swasta melaporkan terjadi peningkatan donasi 15-30 persen, sementara bank umum di rumah sakit mengalami peningkatan sumbangan antara 100-300 persen.

Peningkatan donasi sperma itu sejalan dengan tingginya angka pengangguran warga Israel akibat pandemi, sehingga mereka mencari cara untuk mendapatkan uang.

BACA JUGA: Gegara Adegan Minum Sperma, Program Karma Balik Disentil KPI

Mengutip The Jerusalem Post, di mana para pria Israel memilih menjual sperma mereka ke bank sperma, untuk mendapatkan uang.

Dari laporan media lokal, N21 bahwa kebanyakan donatur dari pelajar, sipil hingga eks tentara yang bekerja di berbagai sektor termasuk konstruksi, dan kemudian berhenti akibat pandemi.

BACA JUGA: Detik-Detik Ratu Mustika Melawan Kawanan Perampok Bersenjata

Bank sperma di Israel menyatakan terjadi peningkatan sumbangan sperma, sebesar 300 persen saat krisis kesehatan dan ekonomi.

"Dari sudut pandang kami, ini adalah hal yang baik memungkinkan kami memberi pasien kami banyak pilihan donor, dan tidak kurang dari bank sperma di pusat medis swasta," kata Dr. Ofer Feinro, Manajer bank sperma rumah sakit.

BACA JUGA: Luar Biasa, Peneliti Israel Temukan Bahan Bakar dari Semangka

Di bank sperma swasta, seorang donor dapat membuat hingga NIS 1.500 sampai NIS 4.000an (setara Rp 17 juta), tergantung pada kredensial donor, seperti tingkat pendidikan, latar belakang orang tua, dan pengalaman militer. 

Di bank sperma publik, seorang donor menerima NIS 600, bebas pajak, per donasi.

Seorang pemuda berusia 25 tahun dari Haifa mengatakan, kepada Channel 12 bahwa ia telah kehilangan pekerjaannya sebagai koki dan sekarang memiliki hutang puluhan ribu shekel.

Dia harus meninggalkan apartemennya dan kembali tinggal dengan orang tuanya.

"Saya memutuskan bahwa menyumbangkan sperma adalah kesempatan yang baik untuk menghasilkan uang," ungkapnya.

Begitu pula dengan seorang mahasiswa Universitas Tel Aviv, berusia 26 tahun, mengatakan bahwa ia disarankan dari temannya untuk mendapatkan bayaran dari berdonasi sperma.

"Untuk setiap donasi, saya bisa menghasilkan NIS 1.000 sampai 1.500. Setidaknya saya memiliki penghasilan yang aman sehingga saya bisa membayar sewa," katanya. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler