jpnn.com, JAKARTA - Pekan lalu dikabarkan krisis energi sudah sampai di Singapura. Harga listrik di negara tersebut mulai naik dan Singapore LNG Corp (SLNG) dikabarkan tengah menjajaki pembelian kargo gas alam cair (LNG) dari pasar spot.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto minta pemerintah dan Pertamina menyiapkan langkah antisipatif terhadap ancaman krisis energi yang terjadi di beberapa negara.
BACA JUGA: Indonesia Harus Terhindar dari Krisis Energi, Pangan, dan Air
"Rencana pembelian LNG ini terhitung tidak biasa mengingat Singapura memiliki cadangan energi yang terjaga," beber Mulyanto dalam keterangan resmi di Jakarta,
Mulyanto juga meminta pemerintah memperketat pengawasan distribusi BBM dan LNG.
BACA JUGA: Siap-siap, 24 Tahun Lagi Indonesia Masuk Krisis Energi
"Jangan sampai terjadi penyelundupan ke negara lain sehingga mengancam persediaan BBM di dalam negeri," beber dia.
Mulyanto menyebut harga gas yang melonjak di pasaran internasional, tidak menutup kemungkinan membuat pengusaha melakukan tindakan ambil untung, meskipun menyebabkan kuota pasokan gas domestik untuk industri tertentu dan listrik tersedot ekspor.
BACA JUGA: Merasakan Krisis BBM di Negeri Kaya Energi
"Oleh karena itu pemerintah harus tegas menindak siapapun yang coba menyalagunakan kuota BBM dan LNG ini. Kalau tidak diperketat bisa mengancam keamanan persediaan BBM dan LNG kita," tegas Mulyanto.
Terkait dgn isu kelangkaan BBM di Sumatera Utara Mulyanto minta pemerintah segera mengevaluasi dan melancarkan distribusi BBM agar kasus ini tidak merembet ke wilayah lain.
"Kita perlu langkah-langkah antisipatif dalam melakukan mitigasi risiko krisis energi yang melanda beberapa negara seperti Inggris, China, dan India agar masalah tersebut tidak menjalar ke Indonesia," tegas Mulyanto. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia