Krisis Plasma Konvalesen, RSLI Kerahkan Alumninya Jadi Pendonor

Senin, 05 Juli 2021 – 15:05 WIB
Penyintas atau alumni pasien Covid-19 dari RSLI saat melakukan donor darah plasma konvalesen. Foto: Humas RSLI

jpnn.com, SURABAYA - jpnn.com, SURABAYA - Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya melakukan skrining donor plasma konvalesen. Hal itu dilakukan melihat tingginya permintaan donor dari PMI yang jumlahnya mencapai lebih dari 300 per harinya.

Penanggung Jawab RSLI Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengatakan lonjakan kasus di Surabaya menyebabkan pasien tertunda masuk rumah sakit.

BACA JUGA: Sidoarjo Sumbang 60 Persen Plasma Konvalesen Untuk Pasien COVID-19 di Luar Wilayahnya

Menurut dia, pasien tersebut perlu plasma konvalesen untuk terapi penyembuhan.

Dewa menyebut semangat dan dukungan moril bagi para penyintas juga diperlukan dalam melakukan aktivitas kemanusiaan. Para penyintas bisa menyumbangkan atau menjadi pendonor plasma konvalesen. Kegiatan itu sudah berlangsung sejak Minggu (4/7).

BACA JUGA: PKS Gelar Donor Darah dan Plasma Konvalesen, Habib Aboe: Ini Bentuk Ikhtiar Kami

"Keberadaan relawan pendamping sangat membantu RSLI menjalankan fungsi-fungsi layanan bagi masyarakat, menyelesaikan berbagai permasalahan yang muncul dampak dari Covid-19," kata dia, Senin (5/7)

Dia berharap skrining donor plasma tak selesai dalam hari itu, melainkan harus dilanjutkan lantaran banyak pasien Covid-19 kondisi sedang dan berat membutuhkannya. 

Ketua Panitia skrining donor plasma Sita Pramesthi mengatakan potensi alumni RSLI menyumbangkan darah konvalesen sangat besar. Hal itu harus diorganisir dan difasilitasi keberadaannya. 

Menurut dia, beberapa penyintas yang donor sudah merasa tak asing dengan hal itu karena sudah pernah menjadi pendonor aktif sebelumnya. Seperti yang dilakukan Pak Esak dan istrinya. 

"Beliau sangat antusias dan baru tahu kalau donor plasma bisa dilakukan tiap 14 hari sekali, agak berbeda dengan donor darah biasa yang baru bisa dilakukan ulang setelah 2.5 bulan kemudian," ujar dia.

Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI Radian Jadid juga mengungkapkan bahwa dirinya juga menjadi pendonor untuk ke sepuluh kalinya.

Dia menyebut setiap dua hingga tiga minggu sekali dia mendonorkan plasma konvalesen. 

"Semoga bisa memberikan contoh, semangat, dan inspirasi bagi teman-teman penyintas. Sehingga, bisa terus menyumbangkan plasma konvalesen bagi yang membutuhkannya," kata Jadid. (mcr12/jpnn) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler