Krisis SDM, 7 Doktor Amati 60 Gunung Api

Minggu, 27 Mei 2012 – 12:12 WIB

BANDUNG- Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Surono mengakui, saat ini pihaknya menghadapi krisis sumber daya manusia (SDM).

Krisis itu dipicu selain karena SDM  PVMBG yang terbatas, juga banyak yang sudah memasuki masa pensiun. Misalnya, kata Surono, saat ini PVMBG membutuhkan sekira 25 doktor, terutama doktor bidang gunung api.

"Sekarang kita hanya memiliki 7 doktor untuk mengamati sebanyak 60 gunungapi," kata Surono, seperti diberitakan Radar Bandung (Grup JPNN).

Dengan jumlah doktor tersebut, artinya setiap satu orang doktor harus mengamati lima hingga  enam gunungapi. "Padahal di Jepang setiap satu gunungapi diamati lima sampai enam doktor. Di kita sebaliknya, satu doktor mengamati enam gunung," ujarnya.

Selain itu, tenaga bidang pengamat gunung api juga sangat kurang. Dari 74 pos pengamat gunung api di Indonesia, jumlah pengamat kurang dari 200 orang.

Idealnya, lanjut dia, setiap satu pos pengamat minimal dijaga empat pengamat gunung api. Contohnya, sebut dia, pengamat gunung api Jawa Barat jumlahnya sangat minim. Rata-rata jumlah pengamatnya kurang dari dua orang.

Misalnya pengamat gunung api Galunggung saat ini tinggal dua orang. "Dalam dua tahun mendatang kedua pengamat gunung api Galunggung akan pensiun," katanya. Bahkan pengamat gunung api Tangkubanparahu kini tinggal satu orang. Sehingga si pengamat harus masuk setiap hari tanpa libur.

Tentu saja kekurangan tersebut sangat berpengaruh pada kinerja. "Meski begitu laporan mengenai meningkatnya gunung berapi tetap berjalan seperti biasanya," katanya.

Jumlah SDM yang minim tersebut harus kerja keras sehingga laporan tentang aktivitas gunung api bisa diatasi meski kekurangan jumlah pengamat. "Mereka punya tanggung jawab moral," ujarnya.

Kekurangan tenaga itu juga tidak didukung formasi pegawai di lingkungan PVMBG. Pasalnya, pemerintah belum membuka formasi pegawai baru."Terakhir ada formasi tahun 2010, itu pun hanya dua orang," tuturnya.Kurangnya tenaga ahli itu membuat PVMBG terpaksa menahan dua orang yang akan pensiun supaya dia pensiun akhir tahun ini.

Kekurangan SDM juga terjadi di bidang lainnya, seperti bidang pergerakan tanah. Saat ini, kata dia, ada delapan tenaga ahli dan delapan tenaga surveyor. Dan dibutuhkan sekira 12 orang lagi untuk mengisi bidang ini.

Dia berharap, ada rekruitmen baru untuk mengisi kekurangan SDM ini. "Untuk mengisi kekosongan para pengamat gunung api ini, kita rencananya ingin upayakan warga lokal," pungkasnya. (apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadiah Buat Corby Hampir Sempurna


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler