Krisis Venezuela: Maduro Kerahkan Pasukan Elite Meneror Pendukung Oposisi

Minggu, 17 Februari 2019 – 11:38 WIB
FAES, pasukan elite kepolisian Venezuela diterjunkan ke pemukiman warga miskin untuk meneror pendukung oposisi atas perintah Presiden Nicolas Maduro. Foto: Foxnews.com

jpnn.com, KARAKAS - Penduduk Venezuela dihadapkan pada buah simalakama. Kalau melawan Presiden Nicolas Maduro, mereka berhadapan dengan Pasukan Khusus Venezuela alias Fuerzas de Acciones Especiales (FAES) yang siap membunuh kapan saja. Kalau diam, kemungkinan yang ada adalah mati kelaparan.

FAES memasuki rumah Yonaiker Ordonez akhir Januari lalu. Tanpa sepenggal penjelasan apa pun, remaja 18 tahun itu diseret dari tempat tidur. Hari itu Ordonez tak pernah bangun lagi. Dia tewas tertembus peluru yang dimuntahkan senapan anggota FAES.

BACA JUGA: Rakyat Venezuela Menderita, Maduro Malah Tuduh AS Kirim Bantuan Busuk

''Mereka (FAES, Red) membawanya ke belakang dan membunuhnya di sana,'' ujar Yengly Gonzalez, saudari Ordonez, seperti dikutip The New York Times.

Ordonez bukan penjahat. Satu-satunya kejahatan yang dilakukannya adalah ikut dalam demo anti-Presiden Venezuela Nicolas Maduro sehari sebelumnya.

BACA JUGA: Oposisi Selangkah Lagi Kuasai Duit Minyak Venezuela

BACA JUGA: Kondisi Terkini Venezuela: Obat Langka, Perban pun Habis

FAES kini menjadi momok bagi penduduk di lingkungan miskin Venezuela. Utamanya pendukung oposisi. Mereka biasanya datang dengan memakai balaclava dan bersenjata lengkap. Pasukan elite di Kepolisian Nasional Venezuela itu tak segan membunuh korban yang melawan.

BACA JUGA: Krisis Venezuela: Perawat Beralih Profesi Jadi PSK

''Setiap kali mereka terlibat, pasti berakhir fatal,'' ujar Koordinator Penyidik PROVEA Marino Alvarado. PROVEA merupakan salah satu organisasi HAM kenamaan di Venezuela.

FAES sejatinya dibentuk untuk menangani situasi yang tidak biasa. Misalnya, terorisme, penyanderaan, dan berbagai kasus lainnya yang tidak bisa diatasi unit kepolisian biasa. Mereka dilatih secara militer. Tapi, sejak kekuasaan Maduro goyah, FAES kini difungsikan untuk menyerang penduduk yang seharusnya mereka lindungi.

Ordonez bukan satu-satunya korban FAES. Kemarin, Sabtu (16/2) Fox News mengunggah sebuah foto yang cukup mengerikan. Mobil FAES tampak melaju dengan membawa tubuh seorang penduduk yang sudah tak bernyawa.

Foto itu diambil dari unggahan jurnalis NTN24 Venezuela Luis Gonzalo Perez di akun Twitter-nya. Dia kerap mengunggah kekejian FAES.

PROVEA mengklaim bahwa sejak awal Januari sudah lebih dari 40 orang tewas diberondong peluru FAES. Setiap pekan ada setidaknya empat nyawa melayang.

Mayoritas adalah orang-orang yang ikut dalam aksi masa anti pemerintah. Jika dihitung sejak demo tahun lalu, unit kepolisian yang dijuluki Death Squad alias Pasukan Pencabut Nyawa itu diperkirakan telah menghabisi 205 nyawa. Itu dua kali lipat lebih tinggi dari perkiraan Amnesty International yang hanya sekitar 100 orang.

''Ini adalah unit elite setara militer yang secara teori diciptakan untuk menyelamatkan nyawa. Tapi, kenyataannya mereka justru memadamkan kehidupan,'' tegas Alvarado. Berbagai media lokal maupun internasional telah memberitakan kebrutalan mereka dalam menangani demonstran.

BACA JUGA: Rakyat Venezuela Kelaparan, Maduro Malah Halangi Bantuan

Para pakar menilai, menerjunkan FAES di permukiman miskin menunjukkan betapa ketakutannya Maduro saat ini. Mereka itu adalah kantong-kantong suara yang selama ini mendukung Hugo Chavez dan dirinya. Menebar ketakutan akan membuat para penduduk tetap dalam genggamannya.

Kepala Kelompok Kerja Venezuela untuk Masyarakat Amerika atau Dewan Amerika Guillermo Zubillaga menegaskan bahwa FAES adalah salah satu pasukan keamanan tersisa yang masih mendukung Maduro. Beberapa kelompok pasukan keamanan lainnya mulai berpikir panjang setelah melihat bahwa dukungan rakyat ke Maduro terus melemah. FAES kebal hukum dan tidak akan ditindak. Apa pun yang mereka lakukan.

''Jika masih ada keraguan tentang kediktatoran rezim Maduro, FAES bisa menjadi bukti,'' tegasnya. (Siti Aisyah/c10/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kondisi Terkini Venezuela: Obat Langka, Perban pun Habis


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler