jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengkritik pidato Presiden Joko Widodo yang mengutip kisah Game of Thrones pada pleno Annual Meeting International Monetary Fund (IMF) & World Bank (WB) di Bali, Jumat (12/10). Meski pidato presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu menuai pujian, Fadli justru menganggapnya sebagai bentuk kelemahan.
Fadli mengatakan, Jokowi dalam salah satu kalimat di pidatonya menyatakan, “Kami bergantung pada Bapak Ibu semuanya, para pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia untuk menjaga komitmen kerja sama global”. Menurut Fadli, tidak semestinya Jokowi menyampaikan kalimat seperti itu.
BACA JUGA: Analisis HT soal Manfaat Acara IMF-Bank Dunia bagi Indonesia
“Pernyataan tersebut justru menunjukan sikap sebagai pemimpin negara yang lemah. Sebagai tuan rumah, mestinya posisi Indonesia diuntungkan untuk dapat menyampaikan masukan serta kritik terhadap IMF,” ujar Fadli melalui pesan WhatsApp ke JPNN, Sabtu (13/10).
Selain itu, Fadli juga menilai analogi serial Gamf Of Thrones untuk menggambarkan situasi global saat ini juga tak relevan. Bahkan, kata Fadli, Presiden Ketujuh RI itu malah mempertontonkan posisi Indonesia yang lemah di tengah perekonomian global.
BACA JUGA: OSO: Pidato Jokowi Memukau 189 Negara
“Jadi, apa yang patut diapresiasi dari pidato tersebut?” ucap Fadli.
Wakil ketua umum Partai Gerindra itu menambahkan, ada dua hal penting yang jadi sorotannya terkait pidato Presiden Jokowi di depan Annual Meeting IMF-WB. Pertama, kata Fadli, pidato Presiden Jokowi di forum internasional itu menyiratkan kecemasan akut.
BACA JUGA: Hasto Sebut Skor Jokowi Vs Prabowo sudah 5-0, Ini Alasannya
“Sangat disayangkan di forum tersebut, sikap mental yang dipertontonkan Presiden Jokowi justru inferior yang mengemis belas kasihan negara besar. Di sisi lain, pidato tersebut justru menunjukkan pemerintah Indonesia sedang tak percaya diri dengan arah kebijakannya dalam mengatasi kondisi rupiah yang terus terdepresiasi,” tuturnya.
Kedua, posisi Indonesia sebagai tuan rumah harusnya bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan kritik langsung kepada IMF. Apalagi Jokowi secara terbuka pernah mengkritik IMF saat membuka Konferensi Asia Afrika pada April 2015.
“Isu ketidakadilan global, ketimpangan, serta kritikan Indonesia atas dominasi negara-negara besar dalam arsitek keuangan global mestinya kembali disuarakan. Jika itu yang kemarin disampaikan, pidato presiden (Jokowi, red) patut kita apresiasi,” ulasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gaet Milenial, Relawan Blusukan Jokowi Gelar Turnamen Futsal
Redaktur & Reporter : Antoni