jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Hasto Kristiyanto makin optimistis dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Menurutnya, Jokowi berhasil memanfaatkan momen-momen penting untuk menebar gagasan dan daya pikatnya.
Menurut Hasto, ada lima momen penting yang menunjukkan posisi Jokowi mengungguli Prabowo Subianto. Kelima momen penting yang menjadikan posisi unggul jauh di atas Prabowo itu pembukaan Asian Games 2018, pengambilan nomor urut calon presiden dan calon wakil presiden di Komisi Pemilihan Umum (KPU), pidato pada pembukaan Asian Para Games, deklarasi kampanye damai, serta sambutan pleno Annual Meeting IMF & World Bank di Bali.
BACA JUGA: Kicau Andi Arief soal Prabowo Malas Bukan Pendapat Demokrat
“Skor skarang Jokowi dibandingkan Prabowo adalah 5-0. Tentu saja untuk keunggulan Jokowi,” ujar Hasto, Sabtu (13/10).
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, pidato Presiden Jokowi pada pleno Annual Meeting IMF & World Bank yang mengutip kisah Game of Thrones membawa pesan tentang pentingnya kekuatan moral dan kerja sama untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan. Jokowi, kata Hasto, mengingatkan seluruh dunia bahwa konfrontasi termasuk dalam bentuk perang dagang hanya akan menghasilkan penderitaan.
BACA JUGA: Sepertinya Pak Prabowo Pasrah, Sandi Poles Diri demi 2024
“Apa yang disampaikan Presiden Jokowi sangatlah tepat dan menunjukkan pentingnya moralitas dalam tata perekonomian global. Apa pun yang namanya perang mata uang dan perang dagang hanya menghasilkan penderitaan yang mengikis kemanusiaan warga bangsa,” tutur Hasto.
Sekretaris jenderal PDI Perjuangan itu lantas mengkritik Prabowo sebagai rival Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Sebab, calon presiden yang berpasangan dengan Sandiaga S Uno itu justru pesimistis dan terus menebar pesan negatif.
BACA JUGA: Gaet Milenial, Relawan Blusukan Jokowi Gelar Turnamen Futsal
Hasto mencatat Prabowo terkesan pesimistis saat meramalkan Indonesia bubar. Prabowo, kata Hasto, juga menyampaikan istilah ‘ekonomi kebodohan’ yang terkesan negatif.
Yang telak adalah ketika Prabowo termakan kebohongan Ratna Sarumpaet. “Jadi skor Pak Prabowo malah minus tiga,” sebut Hasto.
Karena itu Hasto menyarankan kepada konsultan kubu Prabowo - Sandi agar meninjau ulang strategi menyerang, menyebar hoaks, menakut-nakuti dan meniru model kampanye pilpres negara lain. “Kualitas demokrasi Indonesia akan baik apabila pasangan calon dan tim kampanye beradu gagasan, adu rekam jejak dan adu konsepsi,” pungkasnya.(tan/boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Serikat BUMN Bertekad Menangkan Jokowi - Maruf
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga