Kritik Keras PKS soal Anggaran BBM Bersubsidi, Harga Pertalite Kapan Bisa Turun?

Rabu, 05 Juli 2023 – 07:39 WIB
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto melemparkan kritik keras pada pemerintah terkait anggaran subsidi BBM jenis Pertalite. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto melemparkan kritik keras pada pemerintah terkait anggaran subsidi BBM jenis Pertalite.

Fraksi PKS itu meminta pemerintah transparan dan jujur kepada masyarakat.

BACA JUGA: Nasib Harga BBM Berakhir Voting

Dia mengatakan pemerintah harus dapat menjelaskan kemana alokasi anggaran subsidi BBM tersebut disalurkan ketika harga minyak dunia terus anjlok, tetapi harga jual Pertalite masih tetap seperti sekarang.

Mulyanto menilai argumentasi pemerintah baru dapat menurunkan harga BBM bersubsidi bila harga minyak dunia mencapai harga USD 65 per barel sangat tidak logis.

BACA JUGA: Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru, Ada yang Turun, Jadi Sebegini

"Ini logika pedagang bukan logika negarawan," kata Mulyanto seperti dikofirmasi JPNN, Rabu (5/7).

Menurut Mulyanto, sebelumnya Dirjen Migas menyatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk menurunkan harga jual BBM Pertalite bila harga minyak mentah dunia sudah berada di posisi USD 65 per barel.

"Alasannya harga minyak USD 65 per barel itu setara dengan harga keekonomian Pertalite yang Rp 10.000 per liter," ujar Mulyanto.

Mulyanto melihat logika tersebut kurang tepat karena faktanya harga Pertalite Rp 10.000 per liter ditetapkan saat harga minyak dunia sebesar USD 120 per barel (September 2022).

"Anjloknya harga minyak mentah dunia dan dengan harga BBM bersubsidi yang dipertahankan tetap maka otomatis terjadi penghematan dana subsidi BBM," terang Mulyanto.

Wakil Ketua FPKS DPR RI menambahkan kalau dana subsidi itu dikembalikan untuk mensubsidi harga BBM maka logikanya harga BBM bersubsidi seharusnya turun sebesar 30 - 40 persennya menjadi sekitar Rp 6.500 per liter.

"Jadi, turunnya harga BBM bersubsidi tidak harus menunggu hingga harga minyak dunia setara dengan harga keekonomian Pertalite, yakni USD 65 per barel. Yang menjadi pertanyaan adalah hasil penghematan dana subsidi BBM sekarang ini dilarikan ke mana?" kata Mulyanto.

"Apakah dana tersebut digunakan untuk mensubsidi mobil listrik atau untuk anggaran pembangunan IKN?" imbuhnya.

Untuk diketahui harga minyak dunia WTI Crude hari ini adalah sebesar USD 70 per barel untuk kontrak pada Agustus (Rabu 4/7).(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler