Kritik Masinton untuk Para Pengkritik Pansel Capim KPK

Selasa, 27 Agustus 2019 – 19:50 WIB
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Masinton Pasaribu menjadi pembicara pada diskusi bertema Perang Politik E-KTP, Jakarta, Sabtu (18/3). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu curiga kritik yang disampaikan Koalisi Masyarakat Sipil terhadap Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capom KPK), sarat kepentingan.

Politikus PDI Perjuangan itu menduga kritikan itu dilontarkan setelah calon-calon yang mereka dukung gugur dalam proses seleksi yang dilakukan pansel.

BACA JUGA: Antam Novambar Janji Setia Naik Vespa Jika jadi Pimpinan KPK

“Menurut saya ada motif interest, karena saya berpandangan calon yang diusung teman koalisi mungkin tidak lolos dalam saat proses seleksi,” kata Masinton di Jakarta, Selasa (27/8).

Sebelumnya, penasihat KPK periode 2017-2021, Mohammad Tsani Annafari menyebut ada capim yang lolos di 20 besar memiliki rekam jejak yang kelam dan pernah melakukan pelanggaran etik. Tsani bahkan, mengancam mundur bila kandidat tersebut lolos menjadi pimpinan.

BACA JUGA: Jubir KPK: Apa Pantas Pansel Memilih Capim Tersebut?

BACA JUGA: KPK Minta Pansel Lihat Catatan Hitam 20 Calon Pimpinan

Kritik dan ancaman Tsani itu direspons Anggota Pansel Capim KPK Hendardi. Dia mempersilakan jika Tsani bila memang mau mengundurkan diri, tak perlu main ancam apalagi mengintervensi tim yang dipimpin Yenti Ganarsih itu.

BACA JUGA: Pansel Capim KPK Cecar Wakabareskrim Antam Novambar soal Rekening Gendut

Nah, Masinton meminta Pansel KPK tak terpancing dengan kritik maupun ancaman tersebut. Termasuk dari Koalisi Masyarakat Sipil. “Pansel bekerja saja seperti tugasnya, santai saja,” sarannya.

Mantan aktivis ini juga meminta Koalisi Masyarakat Sipil tak perlu khawatir dengan kinerja Pansel Capim KPK, sebab, proses akhir berada di komisi III DPR. Dia juga tidak ingin para kandidat yang lolos seleksi didikotomikan berdasarkan latar belakang institusinya.

Menurut Masinton, yang terpenting saat ini adalah menghasilkan pimpinan KPK yang dapat bekerja maksimal dalam pemberantasan korupsi di berbagai lini.

“Tidak perlu mendikotomikan polisi atau nonpolisi, jaksa atau nonjaksa. Lagipula bila empat polisi lolos seleksi, tidak mungkin empat-empatnya jadi pimpinan,” tandas Masinton. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kritik untuk Pansel Capim KPK Salah Alamat


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler