Kritik Terbaru Adian Napitupulu, Masih Diarahkan ke Erick Thohir

Jumat, 31 Juli 2020 – 13:27 WIB
Politikus PDIP Adian Napitupulu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pentolan aktivis'98 Adian Napitupulu menyebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ingkar dengan perkataan yang pernah dikemukakannya pada 3 April lalu.

Erick saat itu mengultimatum agar tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan badan usaha milik negara.

BACA JUGA: Adian Napitupulu Vs Erick Thohir, Ini Harus Segera Dihentikan

Kenyataannya, beberapa perusahaan pelat merah diketahui telah melakukan PHK dan merumahkan sejumlah karyawan.

"Presiden hingga saat ini masih memberi kesempatan kepada Erick, tetapi sepertinya kesempatan itu juga akan bermuara pada kegagalan," ujar Adian di Jakarta, Jumat (31/7).

BACA JUGA: Survei SMRC: Publik Percaya Erick Thohir Mampu Memimpin Komite Penanganan COVID-19

Politikus PDI Perjuangan ini kemudian mengutip sejumlah data yang pernah ia sampaikan pada program 'Bincang Santai Dengan Adian Napitupulu' yang disiarkan langsung di YouTube, Kamis (23/7) lalu.

Menurutnya, sembilan perusahaan pelat merah setidaknya telah melakukan PHK dan merumahkan 3.225 karyawan sejak Februari hingga Juli 2020.

BACA JUGA: Djoko Tjandra Tertangkap, Mahfud MD Tak Kaget, Begini Ceritanya, Ternyata

Jumlah tersebut dihimpun dari data yang dipublikasikan, karena itu tak tertutup kemungkinan angkanya lebih tinggi dari jumlah yang dipaparkan.

Anggota Komisi VII DPR ini bahkan khawatir jumlah karyawan BUMN yang kena PHK hingga akhir 2020 bisa mencapai 120 ribu orang, jika tidak ada langkah yang signifikan dari menteri BUMN.

Angka yang dipaparkan merupakan asumsi sederhana dengan menghitung jika tiap BUMN melakukan PHK dan merumahkan 100 karyawan dalam rentang waktu Juli hingga Desember .

Jumlah perusahaan BUMN saat ini diperkirakan mencapai 1.200, termasuk anak, cucu dan cicit masing-masing BUMN.

Adian dalam kesempatan yang sama juga menyatakan, data yang diterima terkait PHK hingga Juli sudah mencapai 6,5 juta orang.

Sekjen Perhimpunan Nasional Aktivis (PENA) 98 mengutip data ILO yang menyebut 70 persen UMKM telah tutup.

Jika menggunakan data Kementerian Koperasi dan UKM yang menyebut jjumlah UMKM periode 2016-2017 mancapai 62.922.617 unit usaha, maka terdapat 44 juta lebih UMKM yang telah gulung tikar.

"Nah, 70 persen dari jumlah itu berarti ada sekitar 44 juta UMKM yang tutup. Kalau diasumsikan tiap UMKM mempekerjakan 2 orang karyawan, maka ada tambahan 88 juta orang yang menganggur," katanya.

Karena itu, Adian sepenuhnya mendukung jika Presiden Joko Widodo mengambil kebijakan mereshuffle kabinet.

Ia berharap para menteri yang dipilih nantinya benar-benar memiliki kemampuan lebih. Ibarat mesin mobil, harus yang doble gardan. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler