JAKARTA - Suasana tegang menyelimuti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Jakarta Pusat, mulai pagi hingga tadi malam. Hal itu terjadi setelah kondisi kesehatan menteri kesehatan yang baru saja mengundurkan diri, Endang Rahayu Sedyaninsih, dikabarkan drop.
Kabar terbaru, kondisi Endang itu disampaikan Ali Ghufron Mukti, Wamenkes yang ditunjuk menggantikan tugas-tugas Endang. "Akhir-akhir ini kondisinya memang naik turun. Tapi, hari ini turun," katanya sekitar pukul 21.00 tadi malam.
Menurut dia, yang menurun adalah kondisi kesehatan secara keseluruhan. "Sudah ya. Saya mau pulang, istirahat dulu. Dari pagi saya di sini," jelasnya.
Guru besar UGM itu menuturkan, para pejabat Kemenkes bergantian menunggui Endang. Untuk pejabat teras lain, baru tadi malam banyak yang membesuk.
Endang dirawat di lantai tujuh RSCM Kencana. Sehari kemarin, ada penambahan peralatan medis. "Saya tidak bisa memastikan apakah perawatannya ini sudah standar ICU. Yang tahu itu tim dokter," katanya.
Ketika akan melangkahkan kaki untuk pulang, Ghufron akhirnya tertahan. Sebab, Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz datang untuk menjenguk Endang. Ghufron langsung menemani Djan Faridz menuju lantai tujuh. Tidak lama kemudian, giliran Menko Kesra Agung Laksono yang datang.
Sebelumnya, antara magrib dan isya, Mendikbud Muhammad Nuh dan Menteri BUMN Dahlan Iskan juga membesuk Endang. "Saya baru saja keluar dari rumah sakit," tutur Nuh ketika dihubungi tadi malam.
Nuh mengatakan, dirinya dan penjenguk lain memanjatkan doa untuk kesembuhan Endang. Dia tidak menampik bahwa doa ini dipanjatkan beramai-ramai. Mulai membaca ayat Alquran hingga tahlilan. "Semua ini semata-mata untuk kesembuhan yang sakit," katanya.
Selama memimpin doa, Nuh sempat memegang tangan Endang. Apakah Endang lebih kurus" "Kalau mau tahu lebih kurus atau tidak, kan harus ditimbang dulu," ujarnya. Yang jelas, kata Nuh, terkait dengan kondisi kesehatan Endang, yang tahu adalah tim dokter.
Dia berharap semua yang sedang sakit bisa ikhlas menerima sakitnya itu. Termasuk Endang sendiri. "Ikhlas itu bukan berarti tidak berusaha untuk sembuh," timpalnya. Usaha untuk sembuh, kata menteri asal Surabaya itu, tentu harus terus dilakukan.
Sementara itu, Dahlan Iskan mengatakan, dirinya menjenguk Endang sebagai bentuk simpati terhadap kondisi mantan Menkes itu. Apalagi, dia juga pernah menderita kanker. "Saya menjenguk beliau sebagai orang yang pernah menderita penyakit yang sama," tutur mantan Dirut PLN itu. Seperti diketahui, Dahlan pernah menderita kanker liver, sementara Endang sedang berjuang dari serangan kanker paru-paru.
Menurut Dahlan, perjuangan Endang melawan kanker sudah sangat keras. Kanker yang terdapat di paru-paru Endang sudah tidak ada lagi. Tetapi, kanker ini telanjur menyebar ke sejumlah organ lain. "Saat ini yang terpenting kita doakan bersama-sama," ujarnya.
Saat menjenguk, Dahlan mengaku sempat membaca Alquran dan tahlil, serta doa-doa lain untuk kesembuhan Endang. Hal ini dilakukan di ruang perawatan bersama pihak keluarga.
Direktur RSCM Akmal Taher juga mengakui bahwa kondisi Endang drop. "Kondisi Ibu Menkes menurun. Kesadaran menurun dan kritis. Yang paling nyata sejak tadi pagi," jelasnya tadi malam.
Endang, lanjutnya, memerlukan perawatan intensif. Tim dokter telah merawatnya secara maksimal. Namun, ketika ditanya lebih lanjut soal kondisi Endang secara detail, Akmal enggan menjelaskan. Dia hanya menuturkan, Endang telah dirawat di ICU. "Kita nggak bisa sampaikan data lebih lanjut. Saya nggak bisa kasih data medik terkait beliau," ujarnya.
Seusai menjenguk Endang pukul 22.00 WIB, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan bahwa perempuan 57 tahun itu sudah tidak sadarkan diri. "Saya tadi dengan Wamenkes dan suaminya, melihat keadaan beliau. Sudah tidak sadar sejak tadi. Bahkan, terus menurun kondisinya," jelasnya.
Selain mereka, Agung menambahkan, hampir seluruh keluarga Endang telah hadir. Kecuali, salah seorang putra Endang yang masih berada di Jenewa, Swiss. "Besok siang baru sampai sini," tambahnya.
Tentang kondisi Endang, Agung menuturkan, rekannya tersebut sudah tidak bisa lagi berinteraksi. Itu karena tingkat kesadarannya sudah berada di titik nol. Kondisi Endang tersebut, kata Agung, jauh berbeda dengan waktu dirinya membesuk pada Senin lalu. Saat itu, Endang masih bisa berkomunikasi. "Masih bisa senyum, salaman. Sekarang sudah tidak bisa apa-apa lagi. Namun, fisik beliau kuat. Dia bisa bertahan seperti itu," jelasnya.
Karena itu, politikus Golkar tersebut meminta masyarakat untuk ikut mendoakan kesembuhan Endang. Dia mengungkapkan, Endang merupakan Menkes paling baik yang dia kenal.
Menurut Agung, Endang merupakan sosok pejabat yang rendah hati dan pekerja keras. "Saya mengenal Menkes ini yang paling baik. Sangat rendah hati. Beliau juga tidak pernah mengeluh sakit saat bertugas. Kita semua terkejut saat diberi tahu beliau sakit parah. Karena, dia masih begitu aktif, masih bisa kunker ke daerah-daerah. Untuk itu, mari kita doakan yang terbaik untuk beliau supaya segera sembuh," katanya. (wan/ken/c2/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kebut e-KTP, Pemda Hemat APBD
Redaktur : Tim Redaksi