jpnn.com - JAKARTA - Konjen RI untuk Sidney Yayan Ganda Hayat Mulyana akhirnnya menjelaskan secara rinci kronologi pelemparan balon berisi cairan merah yang dilakukan orang tak dikenal pada kantornya. Melalui pers rilisnya, Yayan menyebut peristiwa itu sebagai gangguan semata, bukan teror seperti yang ditulis media massa.
Ia pun mengaku kejadian itu terjadi pada Senin malam (2/3) kemarin, bukan hari ini pukul 06.00 pagi.
BACA JUGA: Tak Benar Mahkamah Partai Golkar Menangkan Kubu Agung
"Berdasarkan hasil pengecekan pada CCTV kantor, diketahui bahwa aksi pelemparan balon dilakukan pada jam 22.27," ujar Yayan dalam rilisnya kepada wartawan, Selasa, (3/3).
Pelaku, sambungnya, diindikasikan berjenis kelamin perempuan. Kejadian pelemparan itu tercatat berlangsung hanya selama 5 menit.
BACA JUGA: BUMDes Layak Kelola Bisnis Air Bersih di Desa
Menurut Yayan, pihak KJRI Sydney pertama kali melihat benda berupa balon berisikan cairan sebanyak 8-10 buah. Di balon tersebut tampak bercak menyerupai darah pada gerbang masuk kantor pada jam 5.40 Selasa pagi.
"KJRI lalu melakukan kontak ke Kantor Kepolisian pada jam 6.05 dan 10 menit kemudian tiba dan langsung membuat garis polisi," paparnya.
BACA JUGA: Ayah Sherina Desak Jokowi Terbitkan Keppres BEK
Tak hanya itu, kata dia, salah satu anggota dari Forensic Service Group lalu tiba di KJRI pada jam 8.15 dan langsung melakukan pemeriksaan TKP seperti memotret lokasi, pengambilan sampel cairan dan sidik jari pada gerbang. Yayan mengaku belum ada info detail terkait jenis cairan dalam balon tersebut.
"Saat ini kantor KJRI terus berada dalam pengawasan dan penjagaan polisi," tandas Yayan. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa Bareskrim Polri, Amir Belum Lihat Polisi Sasar Denny
Redaktur : Tim Redaksi