Kronologis Jatuhnya Pesawat Sukhoi di Gunung Salak

Selasa, 18 Desember 2012 – 19:10 WIB
JAKARTA – Hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transporasi (KNKT), merilis kronologis saat-saat jatuhnya pesawat Sukhoi superjet 100 di Gunung Salak, 9 Mei 2012 lalu. Berikut rinciannya:

1. Pukul 14.20 WIB, pesawat tinggal landas dari landasan 06, Halim Perdana Kusuma, yang berbelok ke kanan hingga mengikuti radial 200 HLM VOR, dan naik ke ketinggian 10.000 kaki dari permukaan laut. Penerbangan direncanakan menggunakan aturan terbang secara instrument Flight Rules (IFR) selama 30 menit, dengan bahan bakar untuk 4 jam. Wilayah yang diijinkan area Bogor, sementara pilot memunyai asumsi penerbangan telah disetujui untuk terbang kea rah radial 200 HLM VOR sejauh 20 NM.

2. Pukul 14.24 WIB, pilot melakukan komunikasi dengan Jakarta Approach dan memberikan informasi bahwa pesawat telah berada pada radial 200 HLM VOR dan telah mencapai 10.000 kaki.

3. Pukul 14.26 WIB, pilot minta ijin turun ke ketinggian 6.000 kaki serta untuk membuat orbit (lintasan melingkar) ke kanan. Ijin diberikan petugas Jakarta Approach. Hasil invetigasi menyebut, pilot turun dan membuat orbit agar tidak terlalu tinggi untuk proses pendaratan di Halim.

4. Pukul 14.32.26 WIB, berdasarkan waktu yang tercatat di flight Data Recorder (FDR), pesawat menabrak tebing Gunung Salak pada radial 198 dan 28 NM HLM VOR, atau pada koordinat 06042’45”S, 106044’05”E, dengan ketinggian sekitar 6.000 kaki.

5. 38 detik sebelum benturan, terrain Awareness Warning System (TAWS) memberi peringatan berupa suara “Terrain Ahead, Pull Up” dan diikuti enam kali peringatan yang berbunyi “Avoid Terrain”. Pilot mematikan TAWS tersebut karena berasumsi peringatan-peringatan diakibatkan database yang bermasalah.

6. 7 detik menjelang tabrakan, terdengar peringatan berupa suara “Landing Gear Not Down” yang berasal dari sistem peringatan pesawat. Peringatan ini aktif, apabila pesawat berada pada ketinggian kurang dari 800 kaki diatas permukaan tanah dan roda pendarat belum diturunkan.

7.  Pukul 14.50 WIB, petugas Jakarta Approach menyadari target pesawat Sukhoi sudah hilang dari layar radar. Tidak ada bunyi peringatan sebelum lenyapnya titik target pesawat dari layar radar.

8. 10 Mei 2012, Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) berhasil menemukan lokasi pesawat. Semua awak pesawat yang berjumlah 45 jiwa, meninggal dimana pesawat dalam kondisi hancur.

9. 15 Mei 2012, Cockpit Voice Recorder (CVR) ditemukan dalam keadaan baik dan berisikan 150 jam rekaman dari 471 parameters. Ketua flight recorder (black box) ini dibaca dilaboratorium recorder milik KNKT oleh ahli dari KNKT yang disaksikan ahli dari Rusia.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Minta Pemimpin Jadi Teladan Pernikahan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler