KSAD Jenderal Andika Ingin Setiap RS TNI AD Dilengkapi Lab PCR

Selasa, 09 Juni 2020 – 06:06 WIB
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengadakan rapai virtual dengan Kepala Kesehatan Daerah Militer (Kakesdam), Kepala Rumah Sakit TNI AD, dan RSPAD Gatot Soebroto terkait laporan penanganan COVID-19.

Selain itu, dibahas juga rencana penyediaan laboratorium PCR di rumah sakit TNI AD seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Soal Terapi Plasma, Begini Permintaan Jenderal Andika Kepada Seluruh Kepala Rumah Sakit TNI AD

Dalam rapat itu, para Kakesdam memberikan laporan kepada KSAD mengenai jumlah pasien yang mendapat perawatan di RS TNI AD setiap daerah.

Menanggapi hal tersebut, Jenderal Andika memberikan arahan kepada seluruh Kakesdam dan Kepala RS TNI AD untuk memanfaatkan terapi plasma konvalesen yang dilakukan RSPAD untuk pasien COVID-19.

BACA JUGA: Mencuri Sekarung Singkong Harga Rp 35 Ribu, Pemuda ini Diarak Warga Sekampung

“Meski RSPAD tidak besar, tetapi bisa melakukan yang belum tentu bisa dilakukan rumah sakit lain,” ujar Jenderal Andika.

Selain itu, Jenderal Andika juga merencanakan pembangunan laboratorium PCR untuk seluruh RS TNI AD, 63 RS intgkat II, III, dan IV serta lima RS bantuan.

BACA JUGA: Menangis Histeris, Gadis Ini Nekat ke Menaiki Kap Mobil Jenazah yang Membawa Jasad Ibunya

“Lab PCR ini akan menggunakan ekstraksi RNA Robotic atau dengan komputer, sehingga kebutuhan analisnya akan lebih sedikit,” terang Jenderal.

Jenderal Andika menambahkan, pengadaan lab PCR tidak akan mengganggu ruangan atau gedung yang ada, karena diperlukan bangunan dengan kriteria bio safety level 3.

Jenderal Andika juga mengatakan, pembangunan lab PCR harus dibarengi dengan persiapan tenaga analis maupun kepala lab, sehingga semuanya berjalan dengan seimbang.

Dia berharap kredibilitas seluruh rumah sakit di bawah naungan TNI Angkatan Darat terwujud dengan penyediaan alat dan penanganan yang tepat terhadap pasien COVID-19.

“Pasien sipil maupun pasien TNI AD sama perlakuannya. Ini merupakan networking khusus yang harus dimiliki sehingga harus menjadi prioritas,” tegas Jenderal Andika.

Terkait pembangunan gedung, Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat Mayjen TNI Mohammad Munib memberikan laporan kepada Jenderal Andika terkait desain yang dibuat nantinya.

Dia meminta kepada Kepala RS TNI AD untuk menyediakan tanah seluas 5x10 meter, untuk diratakan dan pembangunannya akan disupervisi oleh Kakesdam. 

“Dari alat yang harus diadakan, kami mencoba mendesain. Ruangan bertekanan negatif beserta hepa filternya cukup di ruangan 3x3 meter. Jika tidak bocor di bagian kanan dan kiri, ada ruang penyekat sehingga pintunya ada dua untuk menahan agar virus tidak keluar,” papar Munib. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler