KSAL: 17 Agustus 1945 Sebuah Momen Heroik

Kamis, 18 Agustus 2016 – 02:25 WIB
Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Asrena KSAL) Laksamana Muda TNI A. Taufiq R bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016 di Lapangan Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/8). FOTO: Dispenal

jpnn.com - JAKARTA - Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Asrena KSAL) Laksamana Muda TNI A. Taufiq R bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016 di Lapangan Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/8).

Kegiatan upacara melibatkan sekitar 1000 personel terdiri dari Prajurit TNI Angkatan Laut dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI Angkatan Laut di lingkungan Mabesal.

BACA JUGA: Lihat Nih, Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI di Markas AAL

Pada kesempatan tersebut, dalam amanat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi yang dibacakan Asrena KSAL, menegaskan makna 17 Agustus 1945 adalah sebuah momen heroik bagi Bangsa Indonesia.

“Tujuan utama perjuangan pergerakan kemerdekaan sekaligus langkah awal membangun jati diri sebagai negara yang merdeka, berdaulat dan bebas dari penjajahan,” tegas KSAL.

BACA JUGA: Yusril Penasaran Jokowi-JK Masih Izinkan Gloria Masuk Paskibraka

Menurut Laksamana Ade, peringatan ini merupakan saat yang tepat untuk kembali mengenang jasa-jasa para pahlawan bangsa. Perjuangan mereka disertai cucuran keringat, tetesan darah dan pengorbanan jiwa.

"Jutaan pahlawan bangsa baik yang dikenal maupun tidak dikenal telah gugur di medan pertempuran melawan penjajah, bahkan tidak sedikit para pejuang bangsa yang harus menghabiskan sisa hidupnya dengan cacat fisik maupun mental,” ujar KSAL seperti dilansir dalam siaran pers Kasubdispenum Diispenal, Letkol Laut (KH) Heddy Sakti.

BACA JUGA: Dua Paskibraka Riau Ingin Masuk Akpol

Tema Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI kali ini adalah “Indonesia Kerja Nyata”. Tema tersebut bermakna sebagai sebuah gerakan nasional untuk meningkatkan kerja nyata guna mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Kerja nyata harus dipahami sebagai kerja yang berorientasi pada proses dan hasil.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah serta tugas TNI Angkatan Laut yang telah diamanatkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, pembangunan kekuatan pertahanan maritim memiliki dua tujuan yaitu, melindungi kedaulatan wilayah dan sumber daya nasional, serta menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran di seluruh wilayah laut Indonesia.

Untuk itu, TNI Angkatan Laut harus mewujudkan empat program prioritas yaitu program dukungan kesiapan matra laut, program modernisasi alutsista dan non alutsista serta pengembangan fasilitas dan sarana prasarana pertahanan negara matra laut, program peningkatan profesionalisme personel matra laut, serta program penyelenggaraan manajemen dan operasi matra laut.

“Program penguatan sektor kemaritiman melalui visi Poros Maritim Dunia menjadi momentum kebangkitan pengelolaan sumber daya laut, serta meraih kembali sejarah kejayaan bahari Bangsa Indonesia, sehingga dapat menumbuhkan semangat generasi muda bangsa untuk mencintai laut dan mendayagunakan kekayaan yang ada di dalamnya. Semangat ini, perlu terus dijaga dan ditingkatkan melalui peningkatan kinerja dari seluruh komponen bangsa, demi tercapainya cita-cita kejayaan maritim Indonesia”, tegas KSAL.

Di akhir amanatnya, KSAL menekankan agar TNI tetap menjaga netralitas. “Jaga netralitas TNI  dan jangan mudah terprovokasi oleh  kelompok tertentu, serta ciptakan situasi yang kondusif bersama masyarakat sekitar dalam menegakkan negara yang demokratis. Tingkatkan solidaritas antar satuan dan antar matra serta tingkatkan hubungan baik dengan polri maupun instansi lainnya“ ujarnya sembari menutup amanat.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Pemanfaatan KIP Susah Dikontrol


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler