jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyatakan bahwa Komando Daerah Militer (Kodamar) bakal dipimpin oleh perwira tinggi (pati) TNI AL bintang dua atau berpangkat laksamana muda.
Pembentukan Kodamar merupakan salah satu bentuk validasi organisasi dari Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) yang direncanakan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagaimana dia sampaikan dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024.
BACA JUGA: Selaraskan Pokok-pokok Pikiran Pimpinan, KSAL Hadiri Rapim TNI-Polri 2024
“Nantinya ke ke depannya, Kodamar ini juga akan dijabat oleh perwira tinggi bintang dua,“ kata Laksamana Ali di Jakarta, Jumat (8/3).
Ali dalam Rapim TNI AL di Jakarta akhir bulan lalu menyebut untuk tahun ini belum semua Lantamal akan berubah menjadi Kodamar. Dia menjelaskan Lantamal yang berubah menjadi Kodamar hanya pangkalan utama yang siap dari segi fasilitas, serta berada di daerah yang rawan terhadap ancaman.
BACA JUGA: Jenderal Maruli Pimpin Sertijab 14 Jabatan Strategis di TNI AD Termasuk Wakasad dan Danjen Kopassus
"Untuk Lantamal, seperti yang disampaikan Bapak Panglima TNI, beberapa Lantamal menjadi Kodamar, terus ada Lanal (pangkalan TNI AL) Kelas A. Kalau dari validasi organisasi itu yang kami siapkan. Kodamar-Kodamar mungkin tidak semua Lantamal jadi Kodamar, tetapi ada beberapa yang kami siapkan, yang paling rawan dan yang paling siap dari segi fasilitas," papar Laksamana Ali.
Meski demikian, Ali belum dapat menyebutkan Lantamal mana saja yang diproyeksikan menjadi Kodamar.
BACA JUGA: Milenial Apresiasi TNI AD dalam Mengintensifkan Komunikasi Sosial
Sejauh ini, ada Lanal Balikpapan, lokasinya dekat Ibu Kota Nusantara (IKN), yang diproyeksikan menjadi Lantamal kemudian Kodamar.
Terkait rencana pembentukan Kodamar di IKN, Ali berharap fasilitas dan sarana prasarana pun diperkuat, termasuk pemasangan sensor-sensor dan infrastruktur yang memungkinkan kapal-kapal dari armada TNI AL pun bisa sandar.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, Kepala Staf TNI AL juga memastikan sejauh ini belum ada rencana pengembangan armada seiring dengan pembangunan IKN.
“Armada hanya tetap di sini, Armada RI, kemudian Armada I tetap di Tanjung Pinang, kemudian Armada II tetap di Surabaya, dan Armada III tetap di Sorong,” kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi