KSAU Singgung Alutsista, Korupsi dan Tol Udara

Minggu, 09 April 2017 – 14:20 WIB
Pasukan Korpaskhas TNI AU. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) Marsekal Hadi Tjahjanto menyinggung secara khusus soal pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Orang nomor satu di TNI AU itu memerintahkan pengadaan alutsista dikelola secara transparan, akuntabel, dan disesuaikan dengan prinsip-prinsip keuangan yang berlaku.

BACA JUGA: Prajurit TNI AU Tidak Cukup Hanya Pintar, tapi Kesatria

“Ketiga hal tersebut harus dilaksanakan mulai dari tingkat mengambil keputusan sampai dengan pelaksanaan di lapangan,” kata Hadi saat menyampaikan amanat pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI AU ke 71 di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/4).

Dia menegaskan, jika ketiga hal tersebut dapat dilaksanakan dengan konsisten dan penuh tanggung jawab maka alutsista TNI AU akan mampu digunakan optimal.

BACA JUGA: TNI AU Pamer Kekuatan, Gatot: Belum Semua Diperlihatkan

“Di samping itu, TNI AU akan bebas dari korupsi, bermartabat, dan terpercaya. Sehingga menjadi pelopor dalam menciptakan clean dan good goverment,” ujar Hadi.

Di sisi lain, terkait dengan keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam rangka menjamin kedaulatan dan integritas nilai NKRI serta mengamankan sumber daya alam dan zona ekonomi ekslusif (ZEE) diperlukan kehadiran dan kekuatan AU yang capable.

BACA JUGA: Selamat Ultah ke-71, Swa Bhuwana Paksa....

Dia menegaskan, kehadiran kekuatan udara sesungguhnya bukan hanya sebagai kekuatan internal, melainkan memiliki nilai ekonomis.

Sebab, kata dia, sesungguhnya dimensi kedirgantaraan yang menjadi ruang pengabdian TNI AU telah berkembang dengan spektrum yang semakin cepat, luas, dan signifikan.

“Saat ini wilayah udara bukan lagi lahan kosong yang tidak bermakna melainkan menjadi bagian wilayah yang sangat menentukan bagi kedaulatan negara, kepentingan nasional, dan kelangsungan hidup suatu bangsa,” papar Hadi.

Bercermin dari itu, TNI AU perlu ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional dengan mendukung terwujudnya tol udara sehingga penetapan satu harga di seluruh Indonesia bisa terwujud.

“Itulah makna TNI AU bersama rakyat yang kehadirannya bisa dirasakan secara langsung baik dalam aspek pertahanan maupun pembangunan untuk kesejahteraan bangsa,” kata mantan Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemenhan) ini.

Hadi menyadari, untuk mencapai itu semua bukanlah hal yang mudah. Sebab, membangun AU yang modern diperlukan anggaran yang besar termasuk dukungan politik negara.

“Akan tetapi, poin penting yang harus kita pahami yaitu modernisasi TNI AU akan menjadi sia-sia apabila tanpa diawaki oleh prajurit berjiwa ksatria, militan, loyal, dan profesional,” kata alumnus Akademi Angkatan Udara 1986 itu.

Lebih lanjut Hadi menyampaikan rasa hormat dan bangga serta penghargaan setinggi-tingginya kepada para sesepuh, senior, pelopor, dan putra-putri terbaik AU atas pengabdian dan jasa-jasanya dalam meletakkan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan dan perkembangan TNI AU.

“Ucapan terima kasih dan kebanggaan yang sama juga saya sampaikan kepada seluruh prajurit beserta keluarga besar AU atas kesetiaan, pengabdian, dan pelaksana tugas yang tulus kepada AU, TNI, bangsa dan negara selama ini,” imbuh Hadi.

Sejumlah atraksi dipamerkan dalam HUT TNI AU ke 71 ini. Mulai dari atraksi pesawat tempur, simulasi penanganan teroris, dan memamerkan kekuatan alutsista serta kemampuan anggota TNI AU. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 132 Pesawat dan 1600 Personel Terlibat dalam HUT TNI AU


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
HUT TNI AU   TNI AU  

Terpopuler