KTNA: Di Era Mentan SYL Produksi Beras dan Jagung Alami Peningkatan

Sabtu, 09 April 2022 – 14:50 WIB
Ketua KTNA Nasional Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kinerja Kementan karena bisa meningkatkan produktivitas sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19. Dok Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor mengapresiasi kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) karena bisa meningkatkan produktivitas padi selama beberapa tahun terakhir.

Menurut Yadi, keberhasilan itu merupakan nyata dari pengembangan benih unggul dan pemupukan berimbang serta koordinasi yang intens dilapangan.

BACA JUGA: Jamin Ketersediaan Pangan Lebaran, Kementan Suplai Kedelai untuk Pengrajin Tahu Tempe

"Di era pak Menteri Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) produksi beras dan jagung mengalami peningkatan, dan beberapa komoditi pangan tidak perlu lagi impor bahkan bisa melakukan ekspor," kata M. Yadi Sofyan Noor, Sabtu (9/4).

Padahal, kata dia, pencapaian itu terjadi 2 tahun terakhir dunia dibombardir dengan pandemi Covid 19.

BACA JUGA: Tinjau Produksi Tahu di Jaksel, Mentan SYL Pastikan Kedelai Aman Sampai Lebaran

Diketahui, berdasarkan angka perhitungan BPS sejak 2019 produksi beras nasional mencapai 5,11 ton/hektar, kemudian meningkat 5,13 ton/hektar pada 2020.

Sementara 2021 meningkat lagi sebesar 5,22 ton/hektar.

BACA JUGA: Mentan Pantau Stok Pangan, Minyak Goreng, Daging, hingga Ayam Aman

Jika dilihat dari data badan pangan dunia FAO, Indonesia menduduki peringkat kedua dari 9 negara FAO di Benua Asia dengan produktivitas terringgi.

Adapun urutan tersebut, pertama Vietnam memiliki produktivitas 5,89 ton/hektar, kedua Indonesia 5,19 ton/hektar, selanjutnya Bangladesh 4,74 ton/hektar, Philipina 3,97 ton/hektar, India 3,88 ton/hektar, Pakistan 3,84 ton/hektar, Myanmar 3,79 ton/hektar, dan Kamboja 3,57 ton/hektar.

Melihat data itu, Sofyan Noor mengingatkan bahwa pertanian Indonesia di kancah dunia tak bisa dianggap remeh.

Indonesia merupakan negara agraris dengan potensi besar dan memiliki pengelolaan yang sangat baik.

"Kolaborasi pemerintah dan petani membuat ketersediaan pangan selalu terjaga bahkan cendrung surplus setiap tahunnya," katanya.

Sebelumnya, Ketua Bidang Kajian Kebijakan Pertanian pada Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi) Edi Santosa menilai upaya Kementan dalam meningkatkan produksi padi dan jagung perlahan mulai menunjukan hasil positif.

Menurut Edi, peningkatan produksi di bawah kepemimpinan Mentan SYL tak lepas dari pengembangan kualitas benih, penyediaan pupuk, dan penggunaan alat mesin pertanian.

"Saya kira peningkatan ini tidak lepas dari 3 hal itu tadi," katanya.

Pengamat Pangan dari Universitas Brawijaya Mangku Purnomo mengapresiasi keberhasilan Kementan dalam meningkatkan produksi padi dan jagung nasional.

Baginya, keberhasilan itu merupakan bukti Indonesia ialah negara pertanian yang sangat kuat dan bisa diperhitungkan di kancah internasional.

"Indoenesia adalah bangsa pertanian terkuat yang memiliki potensi besar di sektor pertanian," Mangku Purnomo. (mrk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peminat KUR Taxi Alsintan Meningkat, Petani Sebut Program Mentan SYL Sangat Membantu


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler