KTT Asia Timur Tegaskan Komitmen Jaga Perdamaian, Stabilitas, dan Kemakmuran Kawasan

Senin, 14 Oktober 2024 – 23:53 WIB
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat menghadiri KTT ke-19 Asia Timur yang diadakan di National Convention Center, Vientiane, Laos pada Jumat (11/10). Foto: Kemenko Perekonomian

jpnn.com, VIENTIANE - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyampaikan pentingnya kawasan untuk memperhatikan kondisi global saat ini yang semakin genting.

Hal ini disampaikan Wapres Ma’ruf Amin saat menghadiri KTT ke-19 Asia Timur yang diadakan di National Convention Center, Vientiane, Laos pada Jumat (11/10).

BACA JUGA: Pimpin Delegasi RI di KTT Khusus ASEAN-Kanada, Menko Airlangga Bahas 3 Hal Penting Ini

KTT Asia Timur merupakan kegiatan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-44 dan 45 ASEAN.

BACA JUGA: Menko Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Capai Target Bebas Emisi di KTT ke-2 AZEC

“Dunia sedang tidak baik-baik saja. Konflik dan perang bermunculan, defisit kepercayaan meningkat, kerja sama konstruktif sulit terwujud. Jika kita tidak mengatasi ini secara segera, masa depan dunia, termasuk pencapaian pembangunan berkelanjutan (SDG) hanya akan menjadi impian,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin membuka pidatonya.

Wapres Ma’ruf Amin menekankan pentingnya semua negara untuk berupaya maksimal dalam menjaga perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan kawasan.

BACA JUGA: Wapres Maruf Amin Tekankan Penguatan Kerja Sama Ekonomi Hijau-UMKM di KTT ASEAN-RRT

“Tahun lalu, kita telah sepakati pentingnya KTT Asia Timur dalam menjaga dan memajukan kawasan sebagai pertumbuhan dunia. Kesepakatan saja tidak cukup. Implementasi komitmen adalah kunci,” jelas Wapres Ma’ruf Amin.

Untuk itu, Wapres Ma’ruf Amin menyoroti beberapa isu utama yang memerlukan langkah konkrit dari KTT Asia Timur, yang pertama yakni situasi di Palestina.

Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan keprihatinan atas ketidakadilan dan krisis kemanusiaan yang dialami bangsa Palestina dan konflik yang meluas di sekitar Gaza dan Tepi Barat.

“Sebagai para pemimpin, kita harus bersikap dan berpihak pada hukum internasional dan kemanusiaan. Jangan tebang pilih dalam menjalankan hukum internasional,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Pada kesempatan ini, Wapres Ma’ruf Amin juga mendorong implementasi Resolusi ES 10/24, dan “Solusi Dua Negara” sebagai rujukan utama penyelesaian masalah Palestina.

Kedua, KTT Asia Timur perlu menjadi medium untuk meningkatkan rasa saling percaya.

“Kita tunjukkan bahwa budaya dialog penting untuk mengurangi kesalahpahaman, membantu meredakan ketegangan, dan sebagai satu-satunya cara untuk menanggulangi tantangan multidimensi,” ungkap Wapres Ma’ruf Amin.

Untuk itu, Wapres Ma’ruf Amin mendorong agar ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai pedoman kolaborasi konkret untuk menanggulangi tantangan kawasan.

Wapres Ma’ruf Amin juga mengangkat potensi pasar halal global agar dapat dioptimalkan dalam kerangka kerja sama ini.

“Peningkatan permintaan produk makanan, minuman, kosmetik, dan farmasi halal membuka peluang signifikan untuk kerja sama ekonomi regional serta akses yang lebih luas ke pasar global,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Wapres Ma’ruf Amin yang memimpin Delegasi RI.

Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga juga menguatkan pernyataan Wapres Ma’ruf Amin bahwa KTT Asia Timur harus menjadi jembatan kerja sama ekonomi yang inklusif.

Perekonomian global saat ini menghadapi perang dagang dan proteksionisme, disrupsi rantai pasok, hingga inflasi dan volatilitas pasar energi.

“Kerja sama konkret harus diciptakan untuk mewujudkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) menjadi bukti nyata kontribusi kawasan dalam mencapai konektivitas dan ketahanan,” pungkas Menko Airlangga.

KTT Asia Timur menyatukan RRT, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat, dan ASEAN dalam satu forum dialog.

Sebagai premier leaders’ dialogue platform di kawasan, KTT Asia Timur adalah wujud kontribusi aktif ASEAN dalam mengelola dinamika kawasan dengan berlandaskan pada nilai-nilai Piagam ASEAN seperti saling menghargai, non-intervensi, resolusi damai, dan kerja sama.

Pertemuan KTT Asia Timur tahun ini dihadiri kepala pemerintahan negara-negara anggota atau yang mewakili, serta Presiden European Council dan Sekretaris Jenderal Shanghai Cooperation Organization sebagai Guest of the Chair.

Pada kesempatan ini, para pemimpin membahas reviu perkembangan kerja sama di bawah platform KTT Asia Timur dan perkembangan hubungan eksternal kawasan.

Beberapa isu utama yang dibahas adalah perkembangan kondisi geopolitik Indo-Pasifik, termasuk di antaranya isu Laut Tiongkok Selatan, Myanmar, Semenanjung Korea, serta konflik di Ukraina dan Timur Tengah.

Para kepala pemerintahan dan perwakilan yang hadir dalam KTT Asia Timur memiliki persamaan pandangan atas pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, yang memungkinkan Asia-Pasifik tumbuh kuat di tengah gejolak global.Para pemimpin saling bertukar pandangan atas kerja sama multilateral yang berbasis pada norma dan hukum internasional untuk mengelola konflik di kawasan.

Implementasi norma saling menghormati perlu dipromosikan dalam pergaulan antarnegara, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

Para mitra dialog ASEAN sepakat untuk mendukung ASEAN centrality dan ASEAN-led mechanism, termasuk melalui sinergi dengan strategi Indo-Pasifik masing-masing.

Turut mendampingi Wapres Ma’ruf Amin dalam kesempatan tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Hadi Tjahjanto, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler