Kualifikasi Piala Dunia: Jerman Menentang Aksi Boikot Qatar 2022

Sabtu, 27 Maret 2021 – 13:17 WIB
Timnas Jerman berpose menjelang pertandingan Grup J Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa melawan Islandia di MSV-Arena, Duisburg, 25 Maret 2021. Foto: ANTARA/Pool via REUTERS/TOBIAS SCHWARZ.

jpnn.com, DUISBURG - Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) menentang aksi memboikot Piala Dunia 2022 di Qatar.

Namun, Jerman akan bersama dengan tim sepak bola nasionalnya dalam mendukung hak-hak pekerja migran di Qatar.

BACA JUGA: Kualifikasi Piala Dunia: Belanda Keok, 2 Finalis PD 2018 Gagal Menang

Tim Jerman berbaris sebelum kickoff dalam pertandingan pembukaan kualifikasi Piala Dunia melawan Islandia di Duisburg pada Kamis kemarin dengan mengenakan baju bergambar deretan huruf bertuliskan Human Rights.

Norwegia melakukan protes serupa pada hari Rabu menjelang pertandingan di Gibraltar ketika para pemain mereka mengenakan kaus yang bermakna "Hak Asasi Manusia, di dalam dan di luar lapangan".

BACA JUGA: Kualifikasi Piala Dunia 2022: Aksi Berlutut Tak Lagi jadi Pilihan

Inisiatif tersebut muncul setelah sebuah laporan oleh surat kabar Inggris The Guardian yang menyebutkan perhitungannya menunjukkan setidaknya 6.500 pekerja migran telah meninggal dunia di Qatar sejak negara tersebut memenangi hak untuk menggelar Piala Dunia 2022 10 tahun lalu.

Klub papan atas Norwegia, Tromso, telah meminta federasi sepak bola negaranya untuk mempertimbangkan memboikot Piala Dunia setelah The Guardian menerbitkan laporannya, tetapi Keller menentang langkah tersebut.

BACA JUGA: Polwan Pemilik Senyum Manis Ini Masih Punya Hasrat Terpendam, Gurih dan Kental

"Qatar telah memulai beberapa reformasi, dan telah ada kemajuan yang terlihat - meskipun masih ada hal perlu dilakukan - yang berpotensi boikot dapat dibatalkan," katanya dalam sebuah wawancara yang publikasikan di situs resmi DFB, seperti dilansir Reuters.

"Saya berharap dapat mendorong perubahan konkret, dan menerapkannya sebelum memberikan Piala Dunia kepada negara seperti Qatar, di mana ada beberapa hal yang masih perlu diubah," tambah Keller.

"Sebaliknya, Qatar dianugerahi Piala Dunia sebagai semacam lompatan keyakinan, dengan harapan itu akan membantu membawa perbaikan."

Manajer Belgia Roberto Martinez mengatakan kepada CNN sebelumnya pada Jumat bahwa akan menjadi "kesalahan besar" untuk memboikot putaran final Piala Dunia.

DFB menggemakan sikap pemerintah Jerman sebelumnya ketika seorang juru bicara mengatakan kepada wartawan "tim nasional adalah bagian yang baik dari Jerman dan oleh karena itu bagus ketika mereka berkomitmen pada nilai-nilai demokrasi liberal kita."

Keller menambahkan: "Jika seseorang tidak dapat mendukung pernyataan hak asasi manusia, mereka perlu segera menyesuaikan kembali moral mereka. Setiap pemain bermimpi bisa bermain untuk negaranya di Piala Dunia sejak usia muda, tetapi pada saat yang sama, tentu saja, mereka tahu bahwa Anda tidak bermain-main dengan hak asasi manusia.

"Mereka tidak dapat dinegosiasikan dan dapat diterapkan secara universal, di seluruh dunia. Inilah yang menarik perhatian para pemain nasional."

Pada Kamis, perwakilan penyelenggara Piala Dunia Qatar mengatakan mereka "selalu transparan tentang kesehatan dan keselamatan pekerja".

"Sejak pembangunan (stadion) dimulai pada 2014, ada tiga kematian terkait pekerjaan dan 35 kematian yang tidak terkait pekerjaan," tambah perwakilan itu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler