jpnn.com - JPNN.com – BNI Syariah terus berusaha menggenjot penyaluran kredit produktif sepanjang 2017.
Selama ini, kredit konsumer masih mendominasi dengan komposisi hingga 65 persen.
BACA JUGA: 3 Sektor Penyumbang NFP Tertinggi BNI Syariah
Branch Coordinator Bank BNI Syariah Wilayah Timur Edwin Fitrianto mengatakan, pembiayaan bisa tumbuh 18–20 persen tahun ini.
Tahun lalu, pihaknya mencatat pertumbuhan pembiayaan sekitar 15 persen.
BACA JUGA: Nasabah Pegadaian dan BNI Syariah Kian Dimanjakan
”Sejalan dengan imbauan OJK, yang kami genjot kredit produktif,” ujarnya di Surabaya, Kamis kemarin (5/1).
Anak usaha BNI itu menargetkan, kredit usaha bisa mencapai 40 persen.
BACA JUGA: Dana Pegadaian Syariah Bisa Langsung Ditransfer ke BNI
Sedangkan kredit konsumer diharapkan bisa menyentuh angka 60 persen.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan strategi menggarap komunitas pengusaha muslim.
”Secara kualitas kredit, mereka lebih aman dan memiliki jaringan massa,” tutur Edwin.
Selama ini, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) terjaga kurang dari 1,8 persen.
Komunitas pengusaha muslim tersebut bergerak di berbagai bidang.
Misalnya, telekomunikasi, properti, dan perdagangan dengan kebutuhan modal usaha bervariasi.
Sementara itu, dari total kredit konsumer, sebanyak 90 persen merupakan kredit pemilikan rumah (KPR).
Hampir sebagian besar merupakan rumah pertama dengan rentang harga Rp 300–400 juta.
Kebanyakan pembiayaan perumahan tersebut berada di Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.
”Di Surabaya, arahnya sudah high-rise. Tapi, kami belum masuk ke sana karena masih pembangunan,” urainya. (res/c5/sof)
Redaktur & Reporter : Ragil