Kualitas Naskah dan LJU UN Buruk

Selasa, 16 April 2013 – 06:54 WIB
BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M Adam menyampaikan, kualitas naskah dan Lembaran Jawaban Ujian (LJU) Ujian Nasional (UN) tahun 2013 dinilai sangat buruk.

”Ada beberapa persoalan tapi ini masih bisa diatasi,”kata Anas M Adam, Senin (15/4).

Dinas Pendidikan Aceh, kata dia, mendapatkan laporan dari lima Kabupaten/kota di Aceh terkait dengan persoalan penyelenggaraan UN pada hari pertama. Dimana di daerah – daerah tersebut didapati kualitas naskah soal cetakkannya buram.

LJUN juga sangat tipis bahkan saat peserta UN menghapus bulatan, lingkaran merah ikut terhapus dan juga berlubang. Kelima kabupaten/kota tersebut yakni kota Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Barat.

Walaupun nantinya menyangkut persoalan LJUN dapat diatasi oleh tim pemindai dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), persoalan tersebut harus menjadi catatan agar ke depan tidak terulang kembali.

“Ini kan membuat tim pemindai Unsyiah harus bekerja dua kali. Kalau lembaran jawaban rusak maka naskah soal harus dilampirkan agar memudahkan kinerja tim nantinya,”kata dia.

Terkait dengan pendistribusian naskah soal dan LJU UN, Anas juga menyampaikan bahwa di beberapa daerah seperti Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang sempat mengalami kekurangan. Namun, temuan tersebut pagi Minggu kemarin, langsung dilaporkan sehingga kekurangan dapat ditutupi.

"Termasuk ada yang diterima pukul 4 pagi seperti di Tamiang. Naskah baru datang jam 9 dari Medan dan tim langsung jemput dan bawa ke sana,”sebutnya.

Selain persoalan buruknya kualitas naskah soal dan LJU UN, Anas juga menyampaikan bahwa ada persoalan lain yang tadinya sempat dikhawatirkan dapat menunda pelaksanaan UN di Aceh Utara, Pasalnya, di beberapa kawasan di sana mengalami banjir. Namun begitu, para peserta UN tetap dapat menjangkau lokasi ujian walaupun ada beberapa siswa terlambat.

Sementara itu, jumlah peserta UN pada tahun 2013 ini mencapai 67.599 siswa, SMA 44.936 peserta MA 12.103 peserta dan SMK 10.560 peserta.

Sedangkan Sekretaris pengawas UN dari Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh, Yusrizal juga mengatakan pelaksanaan UN 2013 di Provinsi Aceh banyak persoalan mulai dari buruknya kualitas naskah dan LJU UN sampai pada tertukarnya naskah ujian seperti kejadian di Sawang, Aceh Selatan. Tertulis Bahasa Indonesia tapi isinya bahasa Inggris, tapi sudah ditukar kembali dan belum sempat dibagikan kepada peserta UN.

“Selama 5 tahun Unsyiah menjadi pengawas UN, kualitas LJU UN tahun ini paling jelek, baru dibulati sudah bolong,”kata Yusrizal.

Selain tipis, kata dia, kualitas LJU UN juga sangat rendah, seperti halnya tinta bahkan lingkaran merah saat dihapus sampai hilang dan bolong. Selain itu, naskah soal juga buram.

Namun begitu, para siswa tidak perlu khawatir, karena masih ada solusi. Unsyiah ditunjuk oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai koordinator penyelenggara, pengawas, dan pemindai UN memiliki solusi namun harus kerja dua kali lipat dari semestinya.

”Kalau saat di scan tidak terbaca, maka kita tempuh secara manual, makanya kita minta nanti LJU UN dikirim bersamaan dengan naskah soal,” demikian ujarnya. (sul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masalah UN Jangan Dipolitisasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler