jpnn.com, PALEMBANG - Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dinyatakan berada pada peringkat pertama kualitas udara terburuk di seluruh Indonesia.
Hal itu mengacu data dari website Air Quality Indeks (AQI).
BACA JUGA: Polusi Udara Memburuk, 12.286 Warga Palembang Terkena ISPA
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Sinta Andayani mengatakan kualitas udara di ibu kota Sumsel beberapa pekan terakhir masuk dalam kategori tidak sehat.
Kondisi itu disebabkan intensitas hujan mulai berkurang, cuaca umumnya cerah berawan, serta terjadi peningkatan titik hotspot di wilayah Palembang dan sekitarnya, seperti OKI dan Ogan Ilir.
BACA JUGA: Jawab Tuduhan Kudeta dan Masih Simpan Surat Gus Dur, Cak Imin: Itu Jimat
"Sehingga menyebabkan kondisi udara makin memburuk," kata Sinta pada Selasa (6/9).
Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, serta menjaga kesehatan berhubungan dengan cuaca yang panas dan kering.
BACA JUGA: Target Parkir Palembang Capai Rp 6,8 Miliar, Dewan Masih Menilai Terlalu Kecil
Adapun untuk instansi terkait dengan kualitas udara tersebut, pihaknya menyarankan agar sekolah-sekolah kembali menerapkan sistem belajar daring atau online.
"Karena kualitas udara yang buruk ini sangat berdampak pada kesehatan, terutama bagi anak-anak," ujar Sinta.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat agar mengoptimalkan penggunaan transportasi umum.
"Yang sangat penting lagi saya imbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar lahan supaya hotspot dapat terkendali dan berkurang," pesan Sinta.
Kemudian, masyarakat juga diminta tidak membakar sampah, serta memilah limbah rumah tangga.
"Sperti sampah organik menjadi kompos sehingga tidak perlu dibakar, sampah plastik yang bisa diolah lagi dikirim ke bank sampah," ucap Sinta. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati