Kuartal I 2019, Ekspor Toyota Masih Moncer Berkat Fortuner

Jumat, 10 Mei 2019 – 13:12 WIB
Toyota ekspor SUV. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Stagnasi pertumbuhan ekonomi global serta kondisi pasar keuangan yang fluktuatif, memang menjadi tantangan besar bagi kinerja ekspor otomotif di Indonesia. Beruntungnya, pengapalan kendaraan bermerek Toyota masih mampu menorehkan hasil baik. 

Dalam laporan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), eskpor kendaraan utuh (Complete Build-Up/CBU) bermerek Toyota masih menorehkan prestasi positif di kuartal pertama (Januari-Maret) tahun 2019 yang mencatatkan kenaikan moderat 2 persen, dengan volume sebesar 46.130 unit dibandingkan periode sama tahun lalu 45.350 unit.

BACA JUGA: Promo Servis Toyota Banyak Diskon dan Hadiah Menarik

BACA JUGA: Toyota Targetkan Ekspor 2019 Naik 5 Persen

Performa positif kuartal pertama kali ini didukung model Sport Utility Vehicle (SUV) Fortuner buatan pabrik Karawang 1 TMMIN yang menempatkan posisi sebagai kontributor terbesar.

BACA JUGA: Toyota Gelar Promo Servis Murah Jelang Libur Lebaran

Kendaraan yang menjadi favorit di kawasan GCC, Amerika Selatan dan ASEAN ini tercatat menyumbangkan total 11.165 unit atau 24 persen dari total ekspor CBU kendaraan bermerek Toyota.

Selain itu, model SUV kecil - Rush sebanyak 8.800 unit atau sebesar 19 persen dan model hatchbatck Agya dengan volume 8.600 unit atau sekitar 18 persen turut mendulang pertumbuhan ekspor.

BACA JUGA: Perbedaan Spesifikasi Toyota C-HR Hybrid, Harga Selisih Rp 30 Jutaan

Model-model CBU bermerek Toyota lain seperti Vios (5.500 unit), Avanza (5.780 unit), Town Ace/Lite Ace (3.715 unit), serta Kijang Innova, Sienta dan Yaris dengan total (2.570 unit) juga memberikan andil performa kuartal pertama.

“Sejak 5 tahun terakhir, Fortuner konsisten menjadi model SUV penyumbang terbesar bagi prestasi ekspor Toyota Indonesia. Tahun ini, Toyota menargetkan pertumbuhan ekspor di atas 5 persen meski situasi makro ekonomi dunia masih tidak menentu. Saat ini kami fokus untuk mencari pasar-pasar ekspor non tradisional baru untuk mencapai target tersebut,” ungkap Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam di Jakarta, Jumat (10/5).

Selain mengapalkan kendaraan utuh bermerek Toyota, TMMIN turut pula mengirimkan kendaraan setengah jadi/Complete Knock-Down (CKD), mesin utuh, serta komponen kendaraan.

Hingga Maret 2019, TMMIN berhasil mengekspor CKD sebanyak 9.900 unit, mesin utuh bensin sebanyak 25.750 unit, mesin utuh etanol sejumlah 2.360 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 26 juta unit.

Sejak pengapalan perdana pada tahun 1987 hingga saat ini, Toyota berhasil menggenapkan angka 1,5 juta unit akumulasi ekspor kendaraan utuh Toyota dengan estimasi nilai ekspor lebih dari USD 28,8 miliar. Hingga kini, produk otomotif dalam negeri mampu menembus lebih dari 80 negara tujuan ekspor di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.

“Capaian 1,5 juta kumulatif ekspor ini tidak lain didukung oleh kekuatan brand Toyota yang telah terbukti mampu memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai belahan dunia. Kami berharap konsistensi aktivitas ekspor brand Toyota dapat membantu tercapainya keseimbangan neraca perdagangan nasional di tengah kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan,” pungkas Bob Azam. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buruan Servis Toyota di Auto2000, Banyak Diskon Hingga Mei


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler