jpnn.com - TANGERANG - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar tak menampik bahwa kinerja keuangan perseroan selama kuartal I tahun 2014 mengalami gejolak, hingga menyebabkan kerugian. Hal itu terjadi lantaran tertekan akibat depresiasi rupiah terhadap dollar AS yang tidak stabil.
"Kinerja agak cukup berat karena dollar yang naik turun," aku Emir di kantor GMF, Cengkareng, Kamis (24/4).
BACA JUGA: PGN Hidupkan Pipa Distribusi Gas Warisan Belanda
Selain itu, pelemahan rupiah juga berdampak signifikan terhadap performa keuangan karena perseroan menggunakan neraca keuangan dalam dollar AS. Di sisi lain, Pemilu tahun ini dikatakannya turut membuat keuangan bergejolak. Kendati begitu dia yakin kondisi keuangan perseroan akan kembali membaik.
"Tapi untuk kuartal 2, 3, dan 4 nanti akan recovery kok," terang dia.
BACA JUGA: Frekuensi Terbang di Bandara Soetta Akan Ditambah
Ditanya berapa kerugian yang diderita Garuda selama kuartal pertama, pria berkacamata ini mengaku belum mengecek secara pasti. "Saya belum cek pasti nominalnya berapa," aku pria berkacamata ini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Generasi Terbaru Honda City Dilengkapi Sistem Kunci Pintar
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batal Terbang di Halim, Garuda Hibahkan Slot ke Citilink
Redaktur : Tim Redaksi