Kuartal II 2020: Hp Sejutaan Paling Banyak Diburu

Jumat, 09 Oktober 2020 – 19:12 WIB
Ilustrasi penjualan ponsel. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Sepanjang kuartal II 2020 yang diselimuti pandemi Covid-19, masyarakat ternyata lebih banyak mencari ponsel dengan harga murah.

Menurut lembaga riset IDC, meningkatnya pencarian handphone (hp) di kelas low end dengan alasan untuk penggunaan belajar dari rumah.

BACA JUGA: Pulang dari Toko Hp Melintasi Kebun Karet, Sepi, Nafsu Ari Membuncah

Segmen tersebut yakni ponsel di rentang harga 100 hingga 200 dolar AS, atau sekitar Rp1,5 juta hingga Rp3 juta.

IDC mencatat, permintaan ponsel murah melebihi 75 persen, meningkat 48 persen dibanding tahun lalu.
 
Sementara itu, dalam laporan kuartal II IDC pengiriman ponsel di Indonesia secara keseluruhan membukukan rekor terendah sejak 2016.

BACA JUGA: Samsung Pimpin Penjualan Ponsel Pintar, Diikuti Huawei dan Apple

Secara total, pengiriman ponsel di Indonesia mencapai 7,1 juta unit, turun 26 persen secara year-on-year atau 3 persen secara quarter-on-quarter.

Penurunan tersebut diakibatkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat pada separuh kuartal kedua, kemudian membaik setelah karantina melonggar mulai Juni.

BACA JUGA: Resmi Bangkrut, Thai Airways Banting Setir Jualan Gorengan

Ponsel terpopuler

IDC mencatat lima besar merk terpopuler di Indonesia berdasarkan pengiriman ialah, secara berurutan Vivo, OPPO, Samsung, Xiaomi dan Realme.

Catatan IDC Indonesia, Vivo (26,8 persen) memegang pangsa pasar terbesar pada segmen low-end, melalui penjualan di unorganized ritel yang tetap buka ketika kebijakan PSBB.

Sedangkan OPPO (21,2 persen), merk tersebut kuat pada segmen menengah, kisaran harga 200-400 dolar (Rp3 juta hingga Rp5,8 juta).

Merek Samsung (18,7 persen) kuat dengan seri M, sementara Xiaomi (16,9 persen) unggul di kelas ultra low-end atau di bawah 100 dolar atau kurang dari Rp1,5 juta.

Sedangkan pengiriman realme (14,2 persen), menurun pasokan terbatas selama dua kuartal berturut-turut.

IDC memperkirakan pemulihan pasar ponsel pintar di Indonesia akan lambat karena pemerintah kembali memperketat PSBB. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler