jpnn.com, JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyambut positif penurunan tarif pajak penghasilan (PPh) final usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari satu menjadi 0,5 persen.
Penurunan itu dinilai akan membantu para pelaku UMKM untuk lebih mengembangkan usaha dan meningkatkan investasi.
BACA JUGA: Jokowi Buktikan Keseriusan Atasi Kesenjangan di Dunia Usaha
”Insentif ini diharapkan dapat lebih menggerakkan roda perekonomian dengan memperkuat usaha formal sekaligus memperluas akses finansial,” kata Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto.
Pihaknya sangat mendukung proses penyetoran pajak melalui saluran pembayaran pajak untuk pelaku UMKM dengan menyediakan lebih dari sepuluh ribu unit kerja serta 330 ribu electronic channel yang tersebar di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: PPh UMKM Dikurangi, Misbakhun Puji Komitmen Presiden Jokowi
Selain itu, perseroan berkomitmen turut menyosialisasikan kebijakan baru tersebut dan mendorong UMKM untuk membayar PPh final tepat waktu.
Hingga kuartal pertama 2018, BRI telah menyalurkan kredit ke segmen UMKM senilai Rp 584,7 triliun.
BACA JUGA: Good News, Presiden Jokowi Pangkas PPh UMKM Jadi 0,5 Persen
Jumlah itu setara 77,2 persen dari keseluruhan portofolio kredit BRI.
Penyaluran kredit ke segmen UMKM tersebut, antara lain, melalui skim kredit usaha rakyat (KUR).
”Hingga akhir triwulan pertama 2018, penyaluran KUR BRI telah tercatat senilai Rp 22,3 triliun atau setara 28,1 persen dari target penyaluran KUR yang di-breakdown oleh pemerintah kepada Bank BRI pada 2018, yakni Rp 79,7 triliun,” jelas Suprajarto.
Dia mengungkapkan, BRI akan terus menyalurkan KUR sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.
Namun, BRI tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam penyalurannya. (car/c20/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... HIPMI Kegirangan Jokowi Pangkas Pajak UMKM jadi 0,5 Persen
Redaktur & Reporter : Ragil