Kubangan Imam Bonjol Telan Korban

Sabtu, 23 Februari 2013 – 11:26 WIB
CIKARANG BARAT – Kerusakan jalan di Jalan Raya Imam Bonjol, Desa Telagamurni, Cikarang Barat kian hari semakin parah kondisinya. Jalan pantura itu bukan hanya berlubang dan bergelombang, tapi juga sudah mengancam keselamatan pengendara yang melalui jalan tersebut.

Buktinya, satu truk bermuatan kardus terguling karena tak sanggup melintasi jalan dengan penuh kubangan air dan bergelombang itu. Beruntung, truk yang terguling ke sisi kiri jalan tersebut tidak menelan korban jiwa.

Dampak lainnya dari kerusakan jalan tersebut, mempengaruhi pengiriman barang sejumlah perusahaan yang ada di Cikarang dan sekitarnya. Pelaku usaha besar seperti pengusaha di kawasan industri masih kerap mengandalkan jalur utama untuk pengiriman barang.

Ketua Apindo Kabupaten Bekasi, Sutomo mengakui rusaknya jalan itu membawa dampak pada produksi perusahaan. Pengiriman barang dan karyawan yang terlambat masuk menyebabkan produksi ikut terhambat.

’’Yang pasti transportasi barang menjadi terhambat karena jalan rusak dan impact-nya ke persoalan produksi, kena semua jadinya. Dan kalau kita hitung-hitung maka sudah banyak lost-nya,” ucap Sutomo.

Meski belum mendapat keluhan dari kawasan industri, Sutomo meyakini kalau rusaknya infrastruktur sangat mengganggu aktivitas perusahaan. Menurut dia, pelaku usaha besar sudah merasa bosan karena berkali-kali meminta untuk segera dilakukan perbaikan namun tidak juga ditanggapi.

’’Kalau bicara infrastruktur berarti bukan di jalan itu saja, tapi banyak. Sejak awal 2012 kami sudah meminta agar diperbaiki tapi tetap saja begini, kita sudah capek ngomongnya. Mudah-mudahan saja jalan tol yang baru segera dibuka,” ungkapnya.

Rusaknya Jalan Raya Imam Bonjol juga sangat dirasakan dampaknya bagi para sopir angkutan umum. Banyak dari mereka yang seharusnya melewati jalur tersebut namun akhirnya memilih untuk melewati jalur lain.

Murdi (35), sopir angkot K-36 jurusan CBL Cibitung-Cikarang mengaku harus bersusah payah untuk mengantar penumpang ke tujuan. Pasalnya, sejak jalan utama rusak parah, ia harus memutar melalui jalan kampung.

’’Dari pada lewat jalan utama macetnya parah mendingan lewat dalam. Kalau ditanya berpengaruh, sudah pasti, setoran jadi susah dipenuhi,” ucapnya. (enr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... April, Rusunawa Ciliwung Dibangun

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler