jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara DPP Golkar hasil Munas Ancol, Leo Nababan menegaskan bahwa Ketua DPP Golkar hasil Munas Bali Aburizal Bakrie telah memelintir pernyataan Menkum HAM Yasonna Laoly terkait Munas Bali dan Jakarta.
Yasonna menyebut secara lisan bahwa dengan dikembalikannya penyelesaian konflik Golkar kepada mekanisme internal partai, maka kepengurusan yang terdaftar di kementeriannya adalah hasil Munas Riau 2009, dimana ketumnya masih Ical, sekjennya Idrus Marham.
BACA JUGA: Gedung Mau Dijual, Gimana Mau Beli Lagi Indosat?
"Yang mau saya luruskan adanya kekeliruan dipelintir oleh Ical, yang menyatakan menkumham katakan pimpinan itu yang ada hasil Munas Riau. Setelah dicek yang dikataan menteri itu, "memang masih ada di meja saya yang Riau"," kata Leo di Jakarta, Kamis (18/12).
Namun Leo tetap kukuh bahwa kepengurusan hasil Munas Riau sudah demisioner pasca Munas Bali dan Jakarta. Karena itu tidak mungkin lagi kepengurusan tersebut bisa dipakai.
BACA JUGA: Korsel Perpanjang Pencarian Korban Oryong 501
"Saya katakan kepengurusan munas Riau demisioner, tidak mungkin ada pengurusan seperti itu. Termasuk ketua dewan pertimbangannya. Kemarin kita cek, kata menkumham yang ada di meja beliau itu juga ada yang munas Riau. Dipelintir itu," tegasnya.
Namun pihaknya mengakui saat ini upaya islah masih berjalan antara kubu Agung dengan Ical. Para juru runding pun sudah disiapkan seperti Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyae, Agun Gunanjar, Ibnu Munzir, dan Andi Mattalata.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Ini Kecaman Fahri Hamzah untuk Menteri Rini
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Gelar Rekonstruksi di Tiga Lokasi
Redaktur : Tim Redaksi