Kubu Bamsoet dan Airlangga Berbeda Dalam Memaknai Pujian Jokowi

Senin, 11 November 2019 – 20:46 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kubu Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto memiliki pemaknaan berbeda ihwal pujian Presiden Joko Widodo saat menghadiri HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/7) malam.

Bambang yang juga ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu mengatakan bahwa apa yang disampaikan Presiden Jokowi itu sangat bagus, dan memang benar adanya bahwa Partai Golkar menjadi tulang punggung pemerintah.

BACA JUGA: Airlangga dan Bamsoet jadi Penasihat Fraksi Golkar MPR RI

“Untuk itu kami menyambut baik pidato presiden dan menghormatinya, dan menjaga agar Partai Golkar menjadi tulang punggung daripada pemerintahan ini terutama di bidang ekonomi,” kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11).

Kendati demikian, politikus yang karib disapa Bamsoet itu tidak melihat presiden dalam posisi memberikan atau tidak restu Airlangga memimpin Partai Golkar lagi. Dia meyakini bahwa Presiden Jokowi netral dalam setiap urusan internal partai mana pun.

BACA JUGA: Arief: Saya Bangga jika Kader Terbaik Pemuda Pancasila Bamsoet Terpilih jadi Ketum Golkar

“Karena beliau sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan yang selalu disampaikan kepada publik bahwa partai mana pun posisi beliau netral,” ujarnya.

Politikus Partai Golkar Aziz Syamsuddin memaknai pernyataan Presiden Jokowi sebagai sebuah doa dari seorang pemimpin atau ulil amir. “Tentu itu doa sebagai pemimpin atau ulil amri,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11).

BACA JUGA: Bamsoet Belum Memutuskan Maju, Loyalis Airlangga: Aklamasi Pertanda Golkar Akan Besar

Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu menambahkan doa dari ulil amri itu sangat penting. Karena itu, kata dia, kader partai harus bisa mengikuti doa dan saran dari ulil amri.

“Kami selaku kader partai, termasuk saya kader muda partai untuk bisa mengikuti doa dan saran daripada ulil amri,” jelasnya.

Dia mengatakan kalau Bamsoet tidak maju sebagai calon ketum, tentu bisa saja akan terjadi aklamasi. Aziz menyatakan kalau aklamasi, maka Airlangga pasti akan mengakomodasi semua di internal partai.

Menurut Aziz, biasanya setelah dinamika di Partai Golkar selesai, maka semua akan bersatu kembali.

“Saya buktinya, saya diakomodasi oleh Pak Airlangga karena kan 2014 dan 2017 saya berhadapan dengan Pak Airlangga. Sudah terbukti, sudah terbukti saya sendiri,” katanya.

Sebelumnya diberitakan Jokowi memuji Airlangga di hadapan kader Partai Golkar. Menurut Jokowi, Partai Golkar telah sukses pada Pemilu 2019 lalu. Golkar tidak hanya berhasil meraih suara di pemilihan legislatif, tetapi juga menempatkan kadernya duduk di kabinet. Salah satunya adalah Airlangga di pos menteri koordinator perekonomian, Zainuddin Amali selaku menteri pemuda dan olahraga, serta Jerry Sambuaga sebagai menteri perdagangan. Selain itu, ada pula Bambang Soesatyo sebagai ketua MPR.

“Saya yakin Golkar akan semakin matang, dan saya yakin Golkar mendatang terus melejit karena ketuanya top,” ujar Jokowi.(boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler