jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Ari Junaedi menduga kelompok pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 sengaja memanfaatkan dan mengkapitalisasi gerakan #2019GantiPresiden.
Mereka diduga memanfaatkan gerakan #2019GantiPresiden untuk mendegradasi elektabilitas pasangan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
BACA JUGA: Andai di Zaman SBY, Neno Warisman tak Akan Seperti Ini
"Bagi kelompok ini, kegagalan di Pilpres 2014 lalu sepertinya menjadi pelajaran berharga. Patut diduga mereka kini mengubah pola serangan dini dengan memperbesar frekuensi #2019GantiPresiden di semua lini," ujar Ari kepada JPNN, Selasa (28/8).
Ari memprediksi kelompok pendukung Prabowo-Sandi memanfaatkan jeda waktu sebelum pengumuman resmi penetapan nomor urut capres cawapres dari KPU, untuk menguasai opini masyarakat.
BACA JUGA: Ketum PA 212: Jangan Salahkan Penonton Masuk ke Lapangan
"Istilahnya, sebelum bendera tanda lomba lari maraton dikibaskan penyelenggara, dalam hal ini KPU, mereka sudah tampil di depan mendekati garis finish," ucap pembimbing disertasi S3 di Universitas Padjajaran ini.
BACA JUGA: Neta Pane Sebut Neno Warisman Langgar UU Penerbangan
BACA JUGA: Reaksi Keras Fahri Hamzah: Aku Muak!
Menurut Ari, di sinilah peran Bawaslu sebagai wasit yang mengawasi pertandingan diperlukan. Bukan malah berdiam diri, dengan alasan belum memiliki kewenangan melakukan penindakan, karena pasangan calon belum ditetapkan dan kampanye belum dimulai.
"Pertanyaannya, kalau ada calon peserta yang curang, misalnya curi start sebelum bendera dikibaskan tanda dimulainya pertandingan, masa dibiarkan,"' pungkas pengajar di Universitas Indonesia ini.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Penjelasan Jubir BIN terkait Kasus Neno Warisman
Redaktur & Reporter : Ken Girsang