jpnn.com, JAKARTA - Upaya dua kubu di Partai Hanura untuk menggelar islah masih belum mencapai titik temu. Sebab, baik Hanura kubu Oesman Sapta Odang (Oso) ataupun Sarifuddin Sudding sama-sama ngotot.
Wakil sekretaris jenderal Partai Hanura kubu Sudding, Dadang Rusdiana menjelaskan, kegagalan islah itu karena pihaknya ingin mempertahankan kepengurusan berdasar surat keputusan (SK) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada 2016 silam. SK itu mengesahkan Oso sebagai ketua umum Hanura, sedangkan Sudding sebagai sekretaris jenderalnya,
BACA JUGA: Hanura Tak Setuju dengan PDIP Soal Interpelasi Anies
Di sisi lain, kubu Oso tetap bersikukuh mengacu SK terbaru yang belum lama dikeluarkan Kemenkumham. "Nah jadi ini menurut kami sangat tidak adil, Kubu Oso menginginkan SK Kemenkumham terakhir," ujar Dadang dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/1).
Oleh sebab itu, Dadang menganggak kubu Oso belum menunjukkan iktikad baik untuk islah. Sebab, kubu Oso tetap bertahan dengan SK baru dari Kemenkumham yang menempatkan Herry Lontung sebagai sekretaris jenderal Hanura.
BACA JUGA: KPU Tak Campuri Dugaan Penggelapan Dana Hanura
Karena itu kubu Sudding keberatan. "Ketum Hanura Pak OSO tak apa-apa, tapi tentu Sudding jadi sekjennya," kata Dadang.
Sementara Ketua DPD Partai Hanura Banten Eli Mulyadi mengungkapkan, pada Kamis malam (25/1) telah terjadi pertemuan antara kubu Oso dan Sudding. Namun, hasilnya belum ada titik temu untuk mencapai kata sepakat islah.
BACA JUGA: Edy Rahmayadi: Harusnya KPU Sudah Lantik Saya Jadi Gubernur
"Perundingan telah dilakukan tadi malam (25/1). Memang belum ada titik temu," kata Eli.(ce1/gwn/JPC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei Terkini: PAN dan Hanura Terancam Terlempar dari DPR
Redaktur : Tim Redaksi