RENCANA Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran untuk mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mundur dari jabatannya disikapi berlebihan oleh Kepolisian dan TNI. Lengkap dengan peralatan lengkap, berlasan ribu korps baju coklet dan loreng itu disiagakan di Ibu Kota Jakarta untuk mengantisipasi adanya isu aksi yang rencananya akan menggulingkan kepemimpinan SBY dari Istana.
Isu kudeta yang awalnya diusung menjadi pergerakan pada Senin (25/3) justru tak seheboh dengan pemberitaan di awal. Puluhan aktivis MKRI malah bagi-bagi sembako kepada rakyat miskin Jakarta di kawasan gedung YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Saat itu selain aktivis MKRI juga terlihat sejumlah tokoh, seperi Permadi dan Effendi Choiri. Apa sebenarnya yang terjadi?
Berikut petikan wawancara wartawan JPNN.COM, M Fathra Nazrul Islam dengan Sekretaris Jendederal (Sekjen) MKRI, Adhie Massardi di Jakarta Pusat, Senin (25/3) malam.
Apa sebenarnya yang diusung oleh gerakan MKRI ini?
Tuntutan kita ada lima hal yang disebut lima tuntutan rakyat (Pancatura). Yakni, mendesak dilakukannya nasionalisasi aset tambang kontrak karya dan migas. Turunkan harga pangan. Pemberantasan korupsi. Penghentian pelanggaran HAM, serta penyelesaian kasus kekerasan etnis, suku, dan agama. Tapi ultimatum ini tidak dijalankan SBY.
Awalnya Kita jadwalkan itu sampai tanggal 24 Maret ada sikap dari SBY, kalau tidak ada tanda-tanda, tanggal 25 Maret SBY sudah harus turun. Tapi belum apa-apa, isu (kudeta) sudah naik sehingga memudahkan kami lakukan sosialisasi.
Isu kudeta ini dari mana munculnya?
Kudeta ini kan isu dari Istana. Istana kan sudah beberapa kali memberitakan bahwa akan ada kudeta, akan ada kudeta, setiap ada kritikan yang agak lumayan serius, Presiden teriak kudeta.
Contoh ketika 2009 saat gerakan indonesia bersih mau mendeklarasikan peringatan hari anti korupsi se dunia, kita dibilang mau makar. Jadi memang SBY itu kebiasaan untuk menteror demokrasi.
Jadi isu Kudeta itu bukan dari MKRI?
Begini, kita menyerukan meminta SBY mundur. Kita kumpul depan istana. Nah, sandinya itu ada temen ngomong, Mas gimana acaranya, ya udah kita "kudeta". Kudeta ini singkatan dari kumpul depan istana, nah kemudian mungkin diterjemahkan aneh-aneh.
Tapi kemudian SBY kan ngomongnya gitu. Saya gak tahu dari mana isu itu, tapi mulanya kudetanya itu maksudnya kumpul depan istana.
Apakah MKRI melihat ada kaitannya antara isu kudeta ini untuk mengalihkan isu korupsi, Century dan Hambalang yang diduga melibatkan Istana misalnya?
Iya ini kan ada dua. Pertama mau mengalihkan isu itu (korupsi). Yang kedua, itu dia ingin memunculkan pandangan-pandangan politik terhadap gerakan-gerakan kritis. Sehingga kita ini dianggap mau bikin onar.
Nah sebagian rakyat memang terprovokasi oleh pernyataan SBY itu, sehingga orang menjadi ketakutan. Ini kan fakta. Padahal untuk kudeta itu orang kan juga tahu harus angkatan bersenjata. Tapi karena yang ngomong presiden, ini didengar.
Waktu 9 Desember tahun 2009, isu ini sangat ampuh sehingga jalanan menjadi sepi. Tapi sekarang sudah berkurang pengaruhnya. Tetapi apapun itu, ini merugikan demokrasi, menteror demokrasi. Seolah-olah kami mau kudeta.
Anda sendiri melihat isu kudeta ini seperti apa? Apakah ini hanya siasat agar pemerintahan SBY tetap aman sampai 2014?
Memang kecenderungan itu sangat kelihatan ya. Jadi dia ingin aman-aman saja, lalu orang-orang melupakan kesalahan dia. Kasus korupsi yang libatkan demokrat, kasus BLBI, century. Ini menjadi ketakutan bagi SBY, belum lagi korupsi yang di KPU, kasus antasari. Nah setiap kesalahan ini membayangi SBY. Setiap dia digoyang, terbayang terus kasus-kasus itu.
Rencana aksi besar-besaran di Istana kenapa beralih bagi-bagi sembako?
Kami belum memobilisasi massa. Kami hanya baru memberi seruan kepada elemen bangsa. Kita melihat ketidak mampuan SBY, mari berkumpul di istana meminta SBY turun. Karena kita tidak memobilisasi masa sehingga kita tidak bisa mengontrol teman-teman yang hadir.
Kemudian ancaman dan teror dari istana sangat serius. Mereka sudah menyatakan kami mau kudeta dan mereka menyatakan mau melibas, dan Menhan bilang mau menyerbu dan kelompok sipil ada yang mau dibenturkan ke kita. Ada penyusupan yang akan melakukan anarki di barisan kami dan siapkan aparat yang represif.
Nah kami bukan takut, tetapi ini harus dipertanggung jawabkan karena ini langkah awal kami belum merasa perlu melakukan itu. Saya bilang, kita yang waras minggir dulu, ngalah dulu.
Terornya seperti apa? Apakah sama dengan teror-teror dengan Orde Baru?
Ya ini terornya itu sudah lebih canggih dari orde baru. orde baru kan teror fisik. kalau ini terstruktur teror itu.
Jadi ada skenario teror dari pemerintah sejak MKRI memunculkan pergerakan?
Iya. Yang menarik itu pernyataan menteri pertahanan yang mau menyerbu aksi-aksi kita. Mula-mula kita kan pikir itu sebagai gertak sambal. Tapi setelah itu ada aksi sekelompok orang melakukan penembakan di lapas Cebongan Sleman.
Anda melihat ada keterkaitan?
Ada kaitan untuk menakut-nakuti, teror. Dan kemudian kan memang menakutkan. Nah kita kan tidak mau pergerakan ini harus mengorbankan rakyat.
Akhir perjuangan MKRI seperti apa ke depan, apalagi SBY tidak mau mundur?
Kami akan terus beraksi di berbagai acara dan melakukan konsolidasi ke kampus-kampus sampai pemahaman kami dipahami oleh lebih banyak orang. Dan rakyat bisa kembali bergerak untuk meminta SBY mundur.
Ini baru awal, kita menyampaikan pendapat bahwa SBY sudah tidak efektif lagi dan tak punya kompetensi menjadi pemimpin.
Apa SBY harus menyikapi ultimatum MKRI ini dengan mundur?
Iya mundur, kemudian kita bikin pemerintahan transisi. Kalau tidak, ini kan kepercayaan pada SBY sudah meluas. Apakah ini akan terus kita biarkan
Ada yang bilang aksi besar-besaran MKRI hanya gertak sambal hingga pepesan kosong?
Dengan adanya teror-teror itu kita minta elemen-elemen MKRI di daerah untuk menahan diri dulu, karena kita bisa lihat bagaimana persiapan polisi, TNI, menyiapkan tank-tank yang siap menyerbu kita, ini kan aparat disiapkan jadi represif, jadi kita mengalah dulu lah.
Soal kekecewaan masyarakat pada isi sembako yang dibagikan MKRI?
Kita ini kan bukan lembaga sosial, jadi kalau tidak profesional dalam soal ini ya pastilah.
Apakah MKRI memanfaatkan masyarakat dengan iming-iming sembako gratis?
Enggak. Jadi ini simbol politik bahwa kami mengambil alih tugas dan tanggungjawab pemerintah. Harusnya orang-orang miskin ini kan tanggung jawab mereka bukan kita.
Ada yang curiga gerakan MKRI berkaitan dengan Pemilu 2014 mendatang dengan sejumlah agenda tersebung?
Agenda terselubungnya ini adalah, kita tidak ingin pemerintahan yang korup ini menyelenggarakan pemilu 2014. jadi pemerintahan yang korup ini tidak punya otoritas moral untuk menyelenggarakan pemilu. Apalagi kalau kemudian kita tahu partai-partainya korup, kemudian KPUnya korup juga.
Kalau kita biarkan, demokrasi ini akan berantakan. Karena ini sudah maling semaling-malingnya ini. Inilah yang harus kita cegah, itu agendanya.
Apakah anda melihat SBY masih mampu menjalankan komitmennya berantas korupsi yang merupakan amanat reformasi?
Sudah tidak mungkin lah. Ini bukan setahun dua tahun dia menjabat. Sementara dia sibuk ngurusi partainya, menyelamatkan kekuasannya, sibuk pencitraan.
Pesan untuk SBY?
Saya mengharapkan SBY harus mundur baik-baik. Jadi jangan menunggu kemarahan rakyat Indonesia. (fat)
Isu kudeta yang awalnya diusung menjadi pergerakan pada Senin (25/3) justru tak seheboh dengan pemberitaan di awal. Puluhan aktivis MKRI malah bagi-bagi sembako kepada rakyat miskin Jakarta di kawasan gedung YLBHI, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Saat itu selain aktivis MKRI juga terlihat sejumlah tokoh, seperi Permadi dan Effendi Choiri. Apa sebenarnya yang terjadi?
Berikut petikan wawancara wartawan JPNN.COM, M Fathra Nazrul Islam dengan Sekretaris Jendederal (Sekjen) MKRI, Adhie Massardi di Jakarta Pusat, Senin (25/3) malam.
Apa sebenarnya yang diusung oleh gerakan MKRI ini?
Tuntutan kita ada lima hal yang disebut lima tuntutan rakyat (Pancatura). Yakni, mendesak dilakukannya nasionalisasi aset tambang kontrak karya dan migas. Turunkan harga pangan. Pemberantasan korupsi. Penghentian pelanggaran HAM, serta penyelesaian kasus kekerasan etnis, suku, dan agama. Tapi ultimatum ini tidak dijalankan SBY.
Awalnya Kita jadwalkan itu sampai tanggal 24 Maret ada sikap dari SBY, kalau tidak ada tanda-tanda, tanggal 25 Maret SBY sudah harus turun. Tapi belum apa-apa, isu (kudeta) sudah naik sehingga memudahkan kami lakukan sosialisasi.
Isu kudeta ini dari mana munculnya?
Kudeta ini kan isu dari Istana. Istana kan sudah beberapa kali memberitakan bahwa akan ada kudeta, akan ada kudeta, setiap ada kritikan yang agak lumayan serius, Presiden teriak kudeta.
Contoh ketika 2009 saat gerakan indonesia bersih mau mendeklarasikan peringatan hari anti korupsi se dunia, kita dibilang mau makar. Jadi memang SBY itu kebiasaan untuk menteror demokrasi.
Jadi isu Kudeta itu bukan dari MKRI?
Begini, kita menyerukan meminta SBY mundur. Kita kumpul depan istana. Nah, sandinya itu ada temen ngomong, Mas gimana acaranya, ya udah kita "kudeta". Kudeta ini singkatan dari kumpul depan istana, nah kemudian mungkin diterjemahkan aneh-aneh.
Tapi kemudian SBY kan ngomongnya gitu. Saya gak tahu dari mana isu itu, tapi mulanya kudetanya itu maksudnya kumpul depan istana.
Apakah MKRI melihat ada kaitannya antara isu kudeta ini untuk mengalihkan isu korupsi, Century dan Hambalang yang diduga melibatkan Istana misalnya?
Iya ini kan ada dua. Pertama mau mengalihkan isu itu (korupsi). Yang kedua, itu dia ingin memunculkan pandangan-pandangan politik terhadap gerakan-gerakan kritis. Sehingga kita ini dianggap mau bikin onar.
Nah sebagian rakyat memang terprovokasi oleh pernyataan SBY itu, sehingga orang menjadi ketakutan. Ini kan fakta. Padahal untuk kudeta itu orang kan juga tahu harus angkatan bersenjata. Tapi karena yang ngomong presiden, ini didengar.
Waktu 9 Desember tahun 2009, isu ini sangat ampuh sehingga jalanan menjadi sepi. Tapi sekarang sudah berkurang pengaruhnya. Tetapi apapun itu, ini merugikan demokrasi, menteror demokrasi. Seolah-olah kami mau kudeta.
Anda sendiri melihat isu kudeta ini seperti apa? Apakah ini hanya siasat agar pemerintahan SBY tetap aman sampai 2014?
Memang kecenderungan itu sangat kelihatan ya. Jadi dia ingin aman-aman saja, lalu orang-orang melupakan kesalahan dia. Kasus korupsi yang libatkan demokrat, kasus BLBI, century. Ini menjadi ketakutan bagi SBY, belum lagi korupsi yang di KPU, kasus antasari. Nah setiap kesalahan ini membayangi SBY. Setiap dia digoyang, terbayang terus kasus-kasus itu.
Rencana aksi besar-besaran di Istana kenapa beralih bagi-bagi sembako?
Kami belum memobilisasi massa. Kami hanya baru memberi seruan kepada elemen bangsa. Kita melihat ketidak mampuan SBY, mari berkumpul di istana meminta SBY turun. Karena kita tidak memobilisasi masa sehingga kita tidak bisa mengontrol teman-teman yang hadir.
Kemudian ancaman dan teror dari istana sangat serius. Mereka sudah menyatakan kami mau kudeta dan mereka menyatakan mau melibas, dan Menhan bilang mau menyerbu dan kelompok sipil ada yang mau dibenturkan ke kita. Ada penyusupan yang akan melakukan anarki di barisan kami dan siapkan aparat yang represif.
Nah kami bukan takut, tetapi ini harus dipertanggung jawabkan karena ini langkah awal kami belum merasa perlu melakukan itu. Saya bilang, kita yang waras minggir dulu, ngalah dulu.
Terornya seperti apa? Apakah sama dengan teror-teror dengan Orde Baru?
Ya ini terornya itu sudah lebih canggih dari orde baru. orde baru kan teror fisik. kalau ini terstruktur teror itu.
Jadi ada skenario teror dari pemerintah sejak MKRI memunculkan pergerakan?
Iya. Yang menarik itu pernyataan menteri pertahanan yang mau menyerbu aksi-aksi kita. Mula-mula kita kan pikir itu sebagai gertak sambal. Tapi setelah itu ada aksi sekelompok orang melakukan penembakan di lapas Cebongan Sleman.
Anda melihat ada keterkaitan?
Ada kaitan untuk menakut-nakuti, teror. Dan kemudian kan memang menakutkan. Nah kita kan tidak mau pergerakan ini harus mengorbankan rakyat.
Akhir perjuangan MKRI seperti apa ke depan, apalagi SBY tidak mau mundur?
Kami akan terus beraksi di berbagai acara dan melakukan konsolidasi ke kampus-kampus sampai pemahaman kami dipahami oleh lebih banyak orang. Dan rakyat bisa kembali bergerak untuk meminta SBY mundur.
Ini baru awal, kita menyampaikan pendapat bahwa SBY sudah tidak efektif lagi dan tak punya kompetensi menjadi pemimpin.
Apa SBY harus menyikapi ultimatum MKRI ini dengan mundur?
Iya mundur, kemudian kita bikin pemerintahan transisi. Kalau tidak, ini kan kepercayaan pada SBY sudah meluas. Apakah ini akan terus kita biarkan
Ada yang bilang aksi besar-besaran MKRI hanya gertak sambal hingga pepesan kosong?
Dengan adanya teror-teror itu kita minta elemen-elemen MKRI di daerah untuk menahan diri dulu, karena kita bisa lihat bagaimana persiapan polisi, TNI, menyiapkan tank-tank yang siap menyerbu kita, ini kan aparat disiapkan jadi represif, jadi kita mengalah dulu lah.
Soal kekecewaan masyarakat pada isi sembako yang dibagikan MKRI?
Kita ini kan bukan lembaga sosial, jadi kalau tidak profesional dalam soal ini ya pastilah.
Apakah MKRI memanfaatkan masyarakat dengan iming-iming sembako gratis?
Enggak. Jadi ini simbol politik bahwa kami mengambil alih tugas dan tanggungjawab pemerintah. Harusnya orang-orang miskin ini kan tanggung jawab mereka bukan kita.
Ada yang curiga gerakan MKRI berkaitan dengan Pemilu 2014 mendatang dengan sejumlah agenda tersebung?
Agenda terselubungnya ini adalah, kita tidak ingin pemerintahan yang korup ini menyelenggarakan pemilu 2014. jadi pemerintahan yang korup ini tidak punya otoritas moral untuk menyelenggarakan pemilu. Apalagi kalau kemudian kita tahu partai-partainya korup, kemudian KPUnya korup juga.
Kalau kita biarkan, demokrasi ini akan berantakan. Karena ini sudah maling semaling-malingnya ini. Inilah yang harus kita cegah, itu agendanya.
Apakah anda melihat SBY masih mampu menjalankan komitmennya berantas korupsi yang merupakan amanat reformasi?
Sudah tidak mungkin lah. Ini bukan setahun dua tahun dia menjabat. Sementara dia sibuk ngurusi partainya, menyelamatkan kekuasannya, sibuk pencitraan.
Pesan untuk SBY?
Saya mengharapkan SBY harus mundur baik-baik. Jadi jangan menunggu kemarahan rakyat Indonesia. (fat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaki Saya Masih Kesulitan saat Salat
Redaktur : Tim Redaksi