jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengingatkan kepada semua pihak, tak pernah ada sejarahnya kudeta sipil yang berhasil tanpa adanya bantuan dari angkatan bersenjata.
"Saya ingatkan, tidak ada kudeta sipil yang berhasil di dalam sejarah karena TNI dan Polri tidak di belakang. TNI dan Polri tetap berada pada pelaksanaan sumpah mereka," kata Hendro dalam acara Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia di Gedung Juang, Jakarta Pusat, Minggu (19/5).
BACA JUGA: Eks Kepala BIN Anggap Penggerak People Power Tersesat
Hendro menjelaskan, tentara punya sejumlah sumpah yang harus dipedomani. Yang pertama, setiap tentara harus setia pada pemerintah dan tunduk pada Undang-undang dan ideologi negara.
"Nomor dua tunduk pada hukum tentara. Tiga menjalankan segala kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab pada tentara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Empat memegang teguh disiplin tentara, berarti tunduk setia serta taat pada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan. Lima memegang rahasia tentara sekeras-kerasnya," kata dia.
BACA JUGA: Malaysia Minta Warganya di Indonesia Jauhi Kantor KPU dan Bawaslu
BACA JUGA: Mantan KaBIN Ingatkan WNI Keturunan Tak Umbar Provokasi Berpotensi Kudeta
Setiap tentara, kata Hendro, harus tunduk pada atasannya yang aktif, bukan seniornya atau orang lain. Karena itu, kata Hendro, setiap proses pemilu selama ini berjalan dengan baik lantaran tentara termasuk juga polisi berada pada posisi setia pada sumpahnya.
BACA JUGA: Gerakan Satu Bangsa Desak TNI dan Polri Tindak Perongrong Eksistensi Negara Hukum
"Jadi tidak ada sebetulnya yang harus ditakuti.Tidak ada, tidak ada alasan untuk mengikuti ajakan-ajaran sesat. Hanya untuk keperluan orang yang sakit hati, orang yang kepingin tahta, kepingin harta, kepingin nama," tandas dia.
Oleh karena itu, kata dia, pihak-pihak yang menyuarakan untuk melakukan pembangkangan sipil, seperti menolak bayar pajak, hanyalah sia-sia. Sebab, ada hukum yang mengaturnya.
"Jangan mau rakyat kita dibilang martir, padahal sejatinya korban. Anak muda jangan sampai dibodoh-bodohi, hanya karena jalurnya lewat agama. Agama kita tidak pernah mengajarkan mengorbankan anak-anak kita demi nama, barisan sakit hati itu dan tahta," jelas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bang Neta Sebut Isu People Power Hanya Kencang di Medsos
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga