jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengukuhkan pengurus Forum Humas BUMN periode 2021-2023 yang dipimpin oleh Aestika Oryza Gunarto.
Erick mengatakan saat ini BUMN menghadapi beberapa tekanan, seperti pembukaan pasar global yang dihasilkan dari kesepakatan G20.
BACA JUGA: Biaya Dana BRI Sentuh Titik Terendah Sepanjang Sejarah
Erick menjelaskan beberapa di antaranya dalah green economy (ekonomi hijau).
Pada konsep ini semua bisnis harus bersahabat dengan alam.
BACA JUGA: Green Sukuk Ritel ST008 BRI Moncer, Berhasil Lampaui Target Penjualan
Kedua disrupsi ekonomi, yang terjadi karena digitalisasi, Ketiga, ketahanan kesehatan terhadap Covid-19 yang masih terus bermutasi menjadi varian baru.
“Sebagai perusahaan, terjadi ketidakpastian business model, ketidakpastian supply chain, dan market," kata dia dalam sambutan acara yang membawa tema “Collaborate to Achieve The Ulitmate Goals” itu diselenggarakan di BRI Brilian Stadium, Jakarta, Senin (29/11).
BACA JUGA: BRI Borong 4 Penghargaan dalam Bank Indonesia Award 2021
Menurut Erick dibutuhkan Forum Humas untuk mengantisipasi pemberitaan negatif, atau kinerja (BUMN) yang terdampak sehingga persepsinya menjadi negatif.
"Saya menekankan masing-masing BUMN memiliki core values dalam menciptakan pasar,” ujar Erick Thohir.
Erick menyebut dari tantangan tersebut, praktisi Humas BUMN ditugaskan untuk memastikan pengelolaan persepsi dan brand positioning BUMN berjalan dengan baik.
FH BUMN mendapat tugas untuk memetakan berbagai macam persepsi publik, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat secara transparan.
Pada segi brand positioning, FH BUMN juga diharapkan menjadi ujung tombak dalam menentukan dan menciptakan pasar melalui kegiatan pemasaran yang tepat.
"Agar tercipta efisiensi sehingga membawa dividen lebih besar bagi negara," beber Erick.
Erick menilai selama memimpin BUMN terjadi perubahan signifikan yang membuat persepsi publik kepada BUMN semakin positif.
Hal ini disebabkan oleh efisiensi, perubahan business model, serta pengangkatan orang-orang profesional dalam mengelola perusahaan plat merah. Hasilnya, saat ini di kwartal III, laba bersih konsolidasi BUMN telah mencapai angka Rp 61 triliyun dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 13 triliyun.
Oleh karena itu, kepada pengurus baru FH BUMN Erick menekankan program yang berkelanjutan.
Menurut dia jugaa jika erdapat program-program yang baik di periode sebelumnya, hal tersebut harus dilanjutkan di periode ini dan sebaliknya.
Jika dalam review pengurus ada program yang tidak baik, maka tinggalkan. Pasalnya, BUMN bukan sedang dalam lomba lari sprint, melainkan lari marathon.
“Saya berharap ini menjadi sebuah kesatuan yang memastikan bahwa BUMN bisa bersaing secara open market, secara global, kita pastikan BUMN ini memiliki ekosistem yang kuat, bisnis model yang kuat, dan kita pastikan program BUMN menjadi keseimbangan dari market. Saya juga berharap, berkembangnya kita, majunya kita, apalagi dengan slogan BUMN untuk Indonesia kita bisa memaksimalkan pendapatan untuk negara,” pungkas Erick.
Forum Humas BUMN adalah forum praktisi humas dari seluruh BUMN, yang dibentuk pada 18 April 2007.
Bertujuan untuk mewujudkan praktisi human BUMN yang kompeten dan berdedikasi tinggi.
FH BUMN juga dibuat sebagai sarana komunikasi, koordinasi, pengembangan kompetensi dan konsultasi, untuk mengelola citra baik BUMN dengan mengkomunikasikan kinerjanya kepada masyarakat.
Hal itu ditujukan agar terbentuk sinergi, integrasi, dan harmoni komunikasi sehingga mampu menyatukan gerak bersama berdasar motto soliditas membangun kinerja. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia