MEDAN - Niko Sandinata Damanik (29) jadi korban kebrutalan geng motor, Rabu (22/5) sekira pukul 03.00 WIB. Akibatnya, sepeda motor Honda Beat warna merah BK 4495 ACV milik pria yang tinggal di Jalan Yos Sudarso Lorong I Kecamatan Medan Barat itu raib dibawa kawanan geng motor berjumlah belasan orang itu.
Tidak hanya itu, pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu juga menderita 5 tikaman di sejumlah bagian tubuhnya.
Informasi diterima Sumut Pos (Grup JPNN), saat itu korban diminta isterinya,Yepi Maisuri (28) membeli makanan di seputaran Jalan Yos Sudarso. Namun, karena tidak lagi menemukan tempat penjualan makanan, korban bermaksud mencari, hingga ke Jalan Adam Malik.
Saat itu lah, korban melihat kawanan geng motor sedang konvoi sehingga membuat korban takut dan bermaksud menghindar dan menjauh dari kawanan geng motor itu.
Ternyata, gerak-gerik korban itu malah membuat kawanan geng motor itu mengetahui keberadaannya dan mencoba menangkap korban. Sontak, korban yang panik, langsung melarikan diri dengan memacu sepeda motor yang dikendarainya. Aksi saling kejar antara korban dan kawanan geng motor itu pun terjadi.
Setibanya di bundaran Gelugur by pass, perempatan Jalan Adam Malik dan Jalan Yos Sudarso, korban ditendang oleh salah seorang kawanan geng motor itu hingga korban terjungkal ke aspal.
"Kata suami saya, begitu dia jatuh langsung dipukuli kawanan geng motor itu. Bahkan, suami saya yang sudah tidak berdaya, ditikami sama mereka. Leher dan perut suami saya mau ditikami, karena suami saya melawan dengan menangkis, makanya tangan, kaki dan pahanya yang kena tikam, " ungkap Yepi saat ditemui di Rumah Sakit Imelda, Rabu (22/5) sekira pukul 15.30 WIB.
Setelah menikami korban dan berhasil membawa kabur sepeda motor korban, kawanan anggota geng motor itu langsung melarikan diri. Dengan sisa tenaga yang dimiliki, korban berupaya pulang ke rumahnya.
Dengan menumpangi sepeda motor RX King yang saat itu melintas, korban akhirnya tiba di rumahnya dan kemudian ke melapor ke Polsek Medan Barat.
Setelah selesai membuat laporan ke Polisi dan mendapat uang dari bantuan keluarga, Yepi bersama Ibu Mertuanya, Rosana (50) kembali ke Rumah Sakit Imelda untuk mengobati korban.
Bahkan, karena luka yang diderita korban cukup parah, korban langsung diberi perawatan intensif di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Imelda.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, Iptu Syarifur Rahman, membenarkan kejadian itu. Disebutnya, pihaknya sudah menerima laporan korban dan masih melakukan penyelidikan kasus itu. Bahkan, Nasrun mengaku sudah membentuk tim untuk dapat mengungkap kasus itu. (mag-10)
Tidak hanya itu, pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan itu juga menderita 5 tikaman di sejumlah bagian tubuhnya.
Informasi diterima Sumut Pos (Grup JPNN), saat itu korban diminta isterinya,Yepi Maisuri (28) membeli makanan di seputaran Jalan Yos Sudarso. Namun, karena tidak lagi menemukan tempat penjualan makanan, korban bermaksud mencari, hingga ke Jalan Adam Malik.
Saat itu lah, korban melihat kawanan geng motor sedang konvoi sehingga membuat korban takut dan bermaksud menghindar dan menjauh dari kawanan geng motor itu.
Ternyata, gerak-gerik korban itu malah membuat kawanan geng motor itu mengetahui keberadaannya dan mencoba menangkap korban. Sontak, korban yang panik, langsung melarikan diri dengan memacu sepeda motor yang dikendarainya. Aksi saling kejar antara korban dan kawanan geng motor itu pun terjadi.
Setibanya di bundaran Gelugur by pass, perempatan Jalan Adam Malik dan Jalan Yos Sudarso, korban ditendang oleh salah seorang kawanan geng motor itu hingga korban terjungkal ke aspal.
"Kata suami saya, begitu dia jatuh langsung dipukuli kawanan geng motor itu. Bahkan, suami saya yang sudah tidak berdaya, ditikami sama mereka. Leher dan perut suami saya mau ditikami, karena suami saya melawan dengan menangkis, makanya tangan, kaki dan pahanya yang kena tikam, " ungkap Yepi saat ditemui di Rumah Sakit Imelda, Rabu (22/5) sekira pukul 15.30 WIB.
Setelah menikami korban dan berhasil membawa kabur sepeda motor korban, kawanan anggota geng motor itu langsung melarikan diri. Dengan sisa tenaga yang dimiliki, korban berupaya pulang ke rumahnya.
Dengan menumpangi sepeda motor RX King yang saat itu melintas, korban akhirnya tiba di rumahnya dan kemudian ke melapor ke Polsek Medan Barat.
Setelah selesai membuat laporan ke Polisi dan mendapat uang dari bantuan keluarga, Yepi bersama Ibu Mertuanya, Rosana (50) kembali ke Rumah Sakit Imelda untuk mengobati korban.
Bahkan, karena luka yang diderita korban cukup parah, korban langsung diberi perawatan intensif di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Imelda.
Kanit Reskrim Polsek Medan Barat, Iptu Syarifur Rahman, membenarkan kejadian itu. Disebutnya, pihaknya sudah menerima laporan korban dan masih melakukan penyelidikan kasus itu. Bahkan, Nasrun mengaku sudah membentuk tim untuk dapat mengungkap kasus itu. (mag-10)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tewas Duduk Di Atas Toilet
Redaktur : Tim Redaksi